Muhammadiyah Luncurkan Lampu Hemat Energi

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbeOC7HekTJ9IYEbES_d98O9EVPxhC3bDrtoeC1nixOdQnAu0k3PgUPFeVmpA3GWOuk0CxkD_GXzWI5M2AJELdEdzblE3bQ7SuFbWkj2MK77m0zyVAO5MY2njayjdJyauL-fI1jtY-2rup/s1600/img-20170107-wa0001-768x1024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbeOC7HekTJ9IYEbES_d98O9EVPxhC3bDrtoeC1nixOdQnAu0k3PgUPFeVmpA3GWOuk0CxkD_GXzWI5M2AJELdEdzblE3bQ7SuFbWkj2MK77m0zyVAO5MY2njayjdJyauL-fI1jtY-2rup/s640/img-20170107-wa0001-768x1024.jpg" width="480" /></a></div> <div> <b><br /></b></div> <b>WMN 2017 </b>-- Muhammadiyah melalui Lembaga Amal, Zakat dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) resmi meluncurkan Surya LED, bohlam LED 7 Watt hemat energi. Lampu ini dipr0oduksi oleh LazisMu bekerja sama dengan PT. Makarim Berjaya. Bohlam 7 watt ini setara dengan 60 W lampu pijar dan 16 W LHE. Usia pijar atau umut pakai lebih dari 25.000 jam. <br /><br />“Setiap pembelian 1 bohlam Surya LED akan didonasikan ke LazisMu sebesar 2000 rupiah. Harga jual di pasaran sebesar 25 ribu di Jawa dan 27 ribu di Luar Jawa”, jelas Andar Nubowo, Dirut Lazismu kepada redaksi sangpencerah.id, Sabtu (6/1).<br /><br />Surya LED adalah produk unggulan LazisMu untuk berpartisipasi dalam program hemat energi yang dicanangkan Pemerintah RI dan juga program SDG’s PBB. Produk ini juga menjadi bagian dari program Indonesia Terang yang dicanangkan LazisMu untuk membantu akses keluarga miskin pada listrik hemat energi. Indonesia Terang bisa bekerja sama dengan CSR perusahaan dan juga instansi pemerintahan. LazisMu bekerja sama dengan TNP2K RI tengah melakukan program elektrifikasi 1063 rumah miskin di NTT. “Semoga, Surya LED merupakan bagian dari gerakan kemandirian ekonomi bangsa Indonesia. Ayo bangkit, ayo beli Indonesia. Ayo memberi untuk negeri”, lanjut Andar. (wmn/sp<br /><blockquote class="tr_bq"> UNTUK PEMESANAN DAN JUGA KEMITRAAN, HUBUNGI LAZISMU PUSAT Hubungi NURMANTO 0859-4584-6788</blockquote>

Muhammadiyah Luncurkan Lampu Hemat Energi

WMN 2017 -- Muhammadiyah melalui Lembaga Amal, Zakat dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) resmi meluncurkan Surya LED, bohlam LED 7 Watt ...

Read more »

Merasa Menjadi Korban, Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lapor ke Kepolisian

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmPnWByNibyRXBTzjenQk895E4mGSd56sXwcliRPgQ-69aWRRscIOoudoooMzgteuDCWG-yCioAkgHf58kt6DylpGS5XzjQvFFLlqmxme4ToUUCahayyOlJmxnvghar6aPp9sXI5IvPlYC/s1600/laporan-polisi-nomor-02-k-i-2017-sektor-menteng-terkait-penganiayaan-yang-_170104212605-237.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmPnWByNibyRXBTzjenQk895E4mGSd56sXwcliRPgQ-69aWRRscIOoudoooMzgteuDCWG-yCioAkgHf58kt6DylpGS5XzjQvFFLlqmxme4ToUUCahayyOlJmxnvghar6aPp9sXI5IvPlYC/s1600/laporan-polisi-nomor-02-k-i-2017-sektor-menteng-terkait-penganiayaan-yang-_170104212605-237.jpg" /></a></div> <br /> WMN 2017 -- Jakarta, Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Syahrian, melaporkan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya ke Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat. Akibat penganiayaan tersebut Syahrian mengalami luka memar dan bengkak di bagian kaki kirinya.<br />"Saya akhirnya meminta surat pengantar ke Polsek Menteng untuk memvisum luka di kaki kiri saya ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta," kata Syahrian, Rabu (4/1). <br /><br />Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: 02/K/I/2017/Sektor Menteng, pada Senin, 2 Januari 2017 sekitar pukul 21.30 WIB saat pelapor sedang memimpin rapat di Ruangan Sekretariat Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, terjadi perbedaan pendapat dan tiba-tiba pelapor diludahi wajahnya oleh Khairul Sakti, lalu pelaku Khairul Hadi ngambil meja dan dilempar ke arah pelapor mengenai kaki pelapor sebelah kiri. Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka memar pada kaki bagian kiri dan persoalan tersebut dilaporkan ke Polsek Metro Menteng Jakarta Pusat untuk pengusutan lebih lanjut. <br /><br />Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, Syahrian membawa meja sebagai bukti, hasil visum dari rumah sakit, dan kemudian membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebagai pelapor sekaligus saksi pada kasus penganiayaan ini. "Saya melapor secara personal atas tindakan pelaku yang sangat tidak pantas itu karena menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Ini negara hukum, saya menyerahkan seluruhnya kepada keputusan hukum," ujarnya. (wmn/rol)

Merasa Menjadi Korban, Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lapor ke Kepolisian

WMN 2017 -- Jakarta, Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Syahrian, melaporkan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya ke Polsek Met...

Read more »

Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 6 Juli 2016

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD2QhSE4nxOZmlt9Rw6TwKaoS55-9mPpMXkkJEitoqXQlQ2W4zEFzFNevo3wVDlQ7ajPCEkHoaOjHeqPJsX2irIjupdr9mMqV0IjHhlFoNbVb0COV3UyKNeWAz_wSwZOSpJb-n4etk6Owv/s1600/Muhammadiyah+di+Kopi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD2QhSE4nxOZmlt9Rw6TwKaoS55-9mPpMXkkJEitoqXQlQ2W4zEFzFNevo3wVDlQ7ajPCEkHoaOjHeqPJsX2irIjupdr9mMqV0IjHhlFoNbVb0COV3UyKNeWAz_wSwZOSpJb-n4etk6Owv/s400/Muhammadiyah+di+Kopi.jpg" width="400" /></a></div> <br /><b><a href="http://www.mentarinews.com/" target="_blank">Web MentariNews.com</a> -- </b>Yogyakarta (30/06), Hara Raya Idul Fitri 1437 H untuk Warga Muhammadiyah bakal dilaksanakan pada Rabu, 6 Juli 2016. Hal ini juga sudah disampaikan langsung oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam maklumat bernomor 01/MLM/I.0/E/2016. Pengumuman ini juga sudah ada di situs resmi sejak bulan April 2016 lalu. Sekedar informasi bahwa Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan kalender Hijriyah.<div> <br />Pengumuman Idul Fitri 1437 H ini juga disampaikan bersamaan dengan penetapan awal Ramadan dan Zulhijah tahun ini. Dari maklumat PP Muhammadiyah, hari raya Idul Fitri atau yang bertepatan dengan 1 Syawal 1437 H bakal bersamaan dengan hari Rabu, 6 Juli 2016 dalam kalender Masehi. Di dalam maklumat tersebut juga menjelaskan kalau ijtimak jelang Syawal 1437 H terjadi pada hari Senin Kliwon, 4 Juli 2016 M pukul 18:03:20WIB.<br /><blockquote class="tr_bq"> <b>Ijtimak sendiri adalah peristiwa ketika bumi dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama jika diamati dari bumi. Yang mana ijtimak itu terjadi setiap 29,531 hari sekali, atau disebut pula satu bulan sinodik.</b></blockquote> </div> <div> Dalam penghitungannya ini, Muhammadiyah tetap menggunakan metode perhitungan yang mereka yakini benar. Apabila jumlah hari dalam satu bulan tidak mutlak 29 atau 30 hari, maka mereka akan melakukan pembulatan menuju 29 atau menuju 30 hari. Caranya cukup mudah, perhitungan yang Muhammadiyah lakukan ini berdasarkan apakah hilal sudah wujud pada hari ke-29 bulan tersebut atau belum. Apabila hilal sudah kelihatan, maka satu bulan Hijriyah akan terdiri dari 29 hari. Namun apabila hilal belum juga kelihatan, maka satu bulan Hijriyah bakal dibulatkan menjadi 30 hari.<br /><br />Pada hari Senin 4 Juli tersebut, tinggi Bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta ada dalam perhitungan f= -07°48¢ dan l= 110°21¢BT) = -01°19¢13². Dengan demikian, saat itu hilal belum wujud. Berdasarkan perhitungan pula, pada hari tersebut, di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam, bulan berada di bawah ufuk.<br /><br />Dari dasar perhitungan yang Muhammadiyah lakukan ini pun menetapkan bulan Ramadhan 1437 H akan berjalan selama 30 hari. Apabila dihitung dari Senin 6 Juni 2016, maka bisa dipastikan kalau 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu Pahing, 6 Juli 2016 M. (wmn/ek)</div>

Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 6 Juli 2016

Web MentariNews.com -- Yogyakarta (30/06), Hara Raya Idul Fitri 1437 H untuk Warga Muhammadiyah bakal dilaksanakan pada Rabu, 6 Juli 2016...

Read more »

Agar Tetap Eksis, Muhammadiyah Disarankan Peka Baca Realitas Global

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiASzpr7z93M-nErNh32MPL4ljFY8-5uEjjDhwU6J-QS2zg_U_B3KpNKLtUWoDqTvfkqsf-zYx9RBmIM94IibDpiAfG_h5OLANGyC_R_UH5_tkmKZgf5fsSaZ2pKs79u4zo-Jms1wRSwTpy/s1600/The+Big+Family.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="359" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiASzpr7z93M-nErNh32MPL4ljFY8-5uEjjDhwU6J-QS2zg_U_B3KpNKLtUWoDqTvfkqsf-zYx9RBmIM94IibDpiAfG_h5OLANGyC_R_UH5_tkmKZgf5fsSaZ2pKs79u4zo-Jms1wRSwTpy/s640/The+Big+Family.jpg" width="640" /></a></div> <br /><b><a href="http://www.mentarinews.com/" target="_blank">Web MentariNews.com</a> -- </b>Malang (30/06), Perlu gerakan intelektual yang memiliki kepekaan membaca situasi nasional dan global di lingkungan Muhammadiyah agar tetap eksis dan aktual sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar kedua di Indonesia.<br /><br />Koordinator Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) Pradana Boy ZTF mengatakan semangat awal pendirian Muhammadiyah sebagai gerakan sosial yang memihak kelompok yang terpinggirkan. “Namun dalam perjalanannya, Muhammadiyah perlu membaca ulang arah geraknya untuk mempertajam cita-cita sosial tersebut,” ujarnya di Malang, Selasa (28/6/2016).<br /><br />Sebagai organisasi sosial Islam yang peduli perubahan sosial, kata dia, maka refleksi kritis terhadap realitas sosial baru perlu dipertimbangkan dicarikan solusinya sebagai pendekatan baru dalam metode tafsir Muhammadiyah. Berbicara Muhammadiyah secara global, organisasi sosial ini sering mendapat stigma sebagai penganut paham Wahhabi. “Karena itulah, kalau ada gerakan terorisme di mana-mana, orang selalu menghubungkan dengan dengan Muhammadiyah,” ucap Boy yang juga Kepala Pusat Studi Islam dan Filsafat UMM itu.<br /><br />Di tengah terjadinya perang ideologi, maka mengharuskan Muhammadiyah yang bergerak dalam aspek amal agar jangan melupakan aspek intelektual. Amal pada hakikatnya adalah proses kerja intelektual melalui sebuah refleksi. “Betul Kh Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) disebut <i>man of action</i>, tapi mana mungkin aksi itu dilakukan tanpa refleksi.” Karena itulah, selain harmonisasi fikir dan zikir, juga harmonisasi antara amal dan intelektual. Muhammadiyah perlu lebih menata diri serta melakukan pembacaan untuk saat ini dan masa depan. Untuk merespons permasalahan-permasalahan tersebut secara arif dan tepat maka diperlukan gerakan intelektual yang memiliki kepekaan membaca situasi nasional dan global.<br /><br />Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy menambahkan pertemuan para pemikir Muhammadiyah lewat Tadarus Pemikiran yang digelar UMM dan JIMM pada Rabu-Kamis (29-30/6), bisa menghadirkan pencerahan bagi ruh gerakan organisasi sosial tersebut di masa kini dan mendatang. Kelompok intelektual di dalam Muhammadiyah tidak boleh mati. “Kalau gerakan intelektual ini mati, apa yang dibanggakan Muhammadiyah? Kegiatan seperti harus terus dijalankan.”<br /><br />Tradisi Tadarus Pemikiran kerja sama UMM dan JIMM telah berlangsung sejak 13 tahun yang lalu. Ketika awal digelar, peserta para pemikir yang relatif sangat muda karena fresh graduate. “Saat ini, banyak di antara mereka telah meraih gelar doktor dari berbagai kampus ternama di luar negeri,” ujar Boy. (wmn/k24)

Agar Tetap Eksis, Muhammadiyah Disarankan Peka Baca Realitas Global

Web MentariNews.com -- Malang (30/06), Perlu gerakan intelektual yang memiliki kepekaan membaca situasi nasional dan global di lingkungan...

Read more »

Unmuh Malang Perkuat Jaringan Cendekiawan Muda Muhammadiyah

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijWJC7jxt6RFI05l26GZMwuf-U8jcKcCfQZPE7KIZTMMwpRbYZzWfKsoiz-GwYxcLPzohmYnA5sthkTPoniogTVO3OXdi1rshgWgT2pzoywXBCYeQOLUuzrKmKdTxsPoWnf2HnzEdI-u5S/s1600/UMM.....jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijWJC7jxt6RFI05l26GZMwuf-U8jcKcCfQZPE7KIZTMMwpRbYZzWfKsoiz-GwYxcLPzohmYnA5sthkTPoniogTVO3OXdi1rshgWgT2pzoywXBCYeQOLUuzrKmKdTxsPoWnf2HnzEdI-u5S/s640/UMM.....jpg" width="640" /></a></div> <div> <br /></div> <b><a href="http://www.mentarinews.com/" target="_blank">Web MentariNews.com</a> -- </b>Malang (30/06), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) terus menjaga ruh keilmuan di tubuh Muhammadiyah. Hal itu di antaranya tergambar dalam tradisi tadarus pemikiran Islam bagi para cendekiawan muda Muhammadiyah se-Indonesia yang intens digelar di UMM.<br /><br />Sebagaimana tradisi tahun-tahun sebelumnya, Tadarus Pemikiran Islam JIMM kali ini kembali diadakan pada bulan Ramadhan, yaitu pada Rabu-Kamis (29-30/6), di Auditorium UMM. Menurut koordinator nasional JIMM, Pradana Boy, kegiatan ini amat penting untuk mendialogkan teks-teks Alquran agar bisa menjadi menjadi instrumen perubahan sosial. “Sebagai organisasi Islam yang peduli perubahan sosial, maka refleksi kritis terhadap realitas sosial perlu dipertimbangkan serta dicarikan solusinya sebagai pendekatan baru dalam metode tafsir Muhammadiyah,” papar kepala Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM ini.<br /><br />Tadarus akan dihadiri lebih dari seratus pemikir dan tokoh muda Muhammadiyah se-Indonesia. Mereka akan memperbincangkan isu-isu pemihakan sosial, seperti kemiskinan, kesenjangan pendidikan, kesehatan, serta politik yang bervisi kemanusiaan. Tadarus juga menampilkan presentasi riset-riset mutakhir tentang Muhammadiyah dan Islam Indonesia.<br /><br />Tradisi tadarus kerja sama UMM dan JIMM telah berlangsung sejak 13 tahun yang lalu. Ketika diadakan pertama kali pada 2003, para pemikir yang terjaring kala itu relatif masih sangat muda karena sebagian besar baru lulus sarjana ataufresh graduate. “Menariknya, saat ini, banyak di antara para pemikir muda tersebut telah meraih gelar doktor dari berbagai kampus ternama di luar negeri,” kata Pradana yang juga merupakan doktor lulusan National University of Singapore (NUS) ini.<br /><br />Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendi MAP berharap, pertemuan para pemikir Muhammadiyah ini bisa menghadirkan pencerahan bagi ruh gerakan Muhammadiyah di masa kini dan mendatang. “Kelompok intelektual di dalam Muhammadiyah tidak boleh mati. Kalau gerakan intelektual ini mati, apa yang akan dibanggakan oleh Muhammadiyah? Acara seperti ini harus terus dijalankan,” tutur wakil ketua Badan Pembina UMM ini. (wmn/rol)

Unmuh Malang Perkuat Jaringan Cendekiawan Muda Muhammadiyah

Web MentariNews.com -- Malang (30/06), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) teru...

Read more »

Persyarikatan Muhammadiyah Kutuk BOM TURKI

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLX-yFa2ZLrsT95SAfx1nNOK-VEG8g07uVekHUUsj5LqQv-AqK4xgfSincW6s-JC6u81GUTLVOsIPjSVl6uZsoVsLh_I6JtJvr6g0NhdLtkTEbtmJEQosFjSk7ZAHcAIgNWGXgN8sH6u1b/s1600/logomu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLX-yFa2ZLrsT95SAfx1nNOK-VEG8g07uVekHUUsj5LqQv-AqK4xgfSincW6s-JC6u81GUTLVOsIPjSVl6uZsoVsLh_I6JtJvr6g0NhdLtkTEbtmJEQosFjSk7ZAHcAIgNWGXgN8sH6u1b/s640/logomu.jpg" width="640" /></a></div> <div> <br /></div> <b><a href="http://www.mentarinews.com/" target="_blank">Web MentariNews.com</a> -- </b>Jakarta (30/06), Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa bom di Istanbul, Turki untuk kesekian kalinya. Haedar mengingatkan agar pelaku di balik pemboman tersebut sadar dan takut pada azab Allah SWT. "Pelaku di balik pengeboman telah melakukan tindakan <i>fasad fil-ardl</i> yang merusak kehidupan di bumi," ujar dia dalam siaran pers, Rabu (29/6).<br /><br />Menurut dia, tidak ada alasan bagi Turki dan negara manapun untuk dijadikan sasaran tindakan zalim seperti mengebom mereka. Pelaku hanya menciptakan ketakutan dan kehancuran dan bukanlah sebuah keberanian. "Tindakan kejam membom bukanlah keberaian, tetapi tindakan bodoh dan kejam yang menghancurkan kemanusiaan dan pantas dikutuk semua orang," jelas dia.<br /><br />Haedar mengajak seluruh bangsa di seluruh dunia bersatu melawan terorisme dan tidak memberikan toleransi kepada mereka. Dia juga menyemangati pemerintah Turki dan warganya agar bersatu menghadapi teror di negaranya.<br /><br />Dia juga meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Turki dalam menghadapi serangan terorisme ini. Kerja sama dengan negara sahabat juga dapat diperlukan untuk melawan mereka. (wmn/rol)

Persyarikatan Muhammadiyah Kutuk BOM TURKI

Web MentariNews.com -- Jakarta (30/06), Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa bom di Is...

Read more »