0
عَنْ أَبِيهُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ الهِ مَنْ يَأْخُذُ عَنِّي هَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِفَيَعْمَلُ بِهِنَّ أَوْ يُعَلِّمُ مَنْ يَعْمَلُ بِهِنَّ فَقَالَ أَبُوهُرَيْرَةَ فَقُلْتُ أَنَا يَا رَسُولَ الهِ فَأَخَذَبِيَدِي فَعَدَّ خَمْسًا وَقَالَ اتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِوَارْضَ بِمَا قَسَمَ الهُت لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ وَأَحْسِنْ إِلَىجَارِكَ تَكُنْ مُؤْمِنًا وَأَحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ تَكُنْمُسْلِمًا وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ
“Dari Abu Hurairah ra berkata: “Rasulullah sawbersabda: “Siapakah yang mau mengambil kata-kata ini dari saya, untuk diamalkanatau untuk diajarkan ?” Abu Hurairah ra menjawab: “Saya, wahai Rasulullah !Beliau lalu memegang tanganku lalu mulai menghitung lima hal, seraya bersabda:“Hindarilah hal-hal yang diharamkan, kamu akan menjadi orang yang paling bagusibadahnya; ridlalah terhadap apa yang Allah bagikan untukmu, kamu akan menjadiorang terkaya; berbuat baiklah kepada tetanggamu, kamu akan menjadi orangmukmin; cintailah untuk orang lain apa yang kamu cintai untuk dirimu sendiri,kamu akan menjadi muslim; dan janganlah engkau banyak tertawa, karena banyaktertawa akan mematikan hati.” (H.R.Turmizi)

Ungkapan-ungkapan ini termasuk inti-intiucapan, Rasulullah saw telah memberi motivasi untuk mengambilnya lalu diamalkandan diajarkan untuk aspek penyempurnaan diri dan orang lain.

Pertama

اتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ أَعْبَدَالنَّاسِ
Hindarilah hal-hal yang diharamkan, kamu akan menjadi orang yangpaling bagus ibadahnya;

Karena meninggalkan hal-hal diharamkan mengharuskan untuk melakukan hal-halyang fardlu. Dengan meninggalkan hal-hal diharamkan lembar catatan amal akansenantiasa putih bersih dari kotoran, sehingga amalan sunnah yang sedikit akanberkembang dan berkahnya menjadi besar, akhirnya jadilah orang yang bertaqwatadi termasuk hamba-hamba yang besar (nilainya). Maksudnya, hindarilah dari terjatuh ke dalam semua halyang telah diharamkan oleh Allah atasmu.

Allah berfirman:
وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَّاحَرَّمَ عَلَيْكُمْ
Dan sungguh Diatelah menjelaskan apa yang Ia telah haramkan buat kalian. [Al-An’am:119]

Semua yangdiharamkan itu telah pasti dan telah disebutkan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah,seperti firman Allah:
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَاحَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلاَّتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلاَتَقْتُلُوا أُوْلاَدَكُم مِّنْ إِمْلاَقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلاَتَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ وَلاَتَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّباِلْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Katakanlah:"Marilah kubacakan apayang diharamkan atas kamu oleh Rabbmu, yaitu: “Janganlah kamu mempersekutukansesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, danjanganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akanmemberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekatiperbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yangtersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah(membunuhnya) melainkan dengan suatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkanoleh Rabbmu kepadamu supaya kamu memahami(nya). [Al-An'aam : 151]

Dan firman Allah :
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ وَاْلإِثْمَ وَالْبَغْىَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللهِ مَالَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللهِ مَالاَتَعْلَمُونَ
Katakanlah:"Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yangkeji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggarhak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allahdengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan)mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui". [Al-A'raaf :33]

Dalam masalah makanan, Allah berfirman:
قُل لآأَجِدُ فِي مَآأُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلاَّ أَن يَّكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللهِ بِه
ِKatakanlah:"Tiadalah aku perolehdalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yanghendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengaliratau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatangdisembelih atas nama selain Allah. [Al-An'aam:145]

Dalam masalah minuman, Allah berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءاَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَاْلأَنصَابُ وَاْلأَزْلاَمُ رِجْسُُ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman,sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundinasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Makajauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. [Al-Maa'idah:90]

Dalam masalah pernikahan, Allah berfirman:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالاَتُكُمْ وَبَنَاتُ اْلأَخِ وَبَنَاتُ اْلأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ الاَّتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُم مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَآئِكُمْ وَرَبَآئِبُكُمُ الاَّتِي فِي حُجُورِكُم مِّن نِّسَآئِكُمُ الاَّتِي دَخَلْتُم بِهِنَّ فَإِن لَّمْ تَكُونُوا دَخَلْتُم بِهِنَّ فَلاَجُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلآَئِلُ أَبْنَآئِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلاَبِكُمْ وَأَن تَجْمَعُوا بَيْنَ اْلأُخْتَيْنِ إِلاَّ مَاقَدْ سَلَفَ إِنَّ اللهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmuyang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yangperempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan darisaudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramuyang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dariisteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterikamu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya;(dandiharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu);,dan menghimpunkan(dalam perkawinan)dua perempuan yang bersaudara,kecuali yang telah terjadi padamasa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [An-Nisaa :23]

Dalam masalah usaha, Allah berfirman:

وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan telahmengharamkan riba. [Al-Baqarah:275]

Adapun Hadits atau as-Sunnah, banyak sekali hal-hal haram yang dijelaskan didalamnya, di antaranya sabda Rasulullah saw :
إِنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ حَرَّمَ بَيْعَ الْخَمْرِ وَالْمَيْتَةِ وَالْخِنْزِيرِ وَالْأَصْنَامِ
Sesungguhnya Allah danrasulNya telah mengharamkan penjualan khamr, bangkai, babi dan berhala(H.R.Bukhari-Muslim)

كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ
Semua yang memabukkan ituadalah khamr, dan semua khamr itu adalah haram. (H.R.Muslim)

Kedua :

وَارْضَ بِمَا قَسَمَ الهُت لَكَتَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ
Ridhalah terhadap apa yang Allah bagikan untukmu, kamu akan menjadi orang terkaya

Maksudnya,merasa cukuplah dengan apa yang Allah berikan kepadamu, jadikanlah itu sebagairizkimu, kamu akan menjadi orang terkaya. Orang yang merasa cukup, dia akanmerasa kaya. Rasulullah saw bersabda:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Bukanlah kaya itu karena banyaknyaharta benda akan tetapi kaya itu adalah kaya jiwa. (H.R.Bukhari)

Hakekat kaya itu bukan banyaknya harta, karena banyak orang yang diberikan kemudahan rizkitetapi dia tidak merasa cukup, lalu ia bersusah-payah dalam berusaha mencaritambah, seakan-akan ia tidak kaya atau tidak punya harta. Apabila jiwa itumerasa kaya, dia akan terhindar dari kerakusan, sehingga ia memiliki ‘izzah(kehormatan)dan akan mendapatkan keagungan, kesucian, dan kemuliaan yang lebihdari orang kaya harta namun miskin jiwa karena kerakusannya. Sesungguhnyakerakusan itu membuatnya berada pada hal-hal hina dan perbuatan-perbuatan jahatyang disebabkan oleh kerendahan cita-cita dan kebakhilannya, banyak orang yangmenghinanya dan merendahkan martabatnya sehingga ia menjadi orang yang palinghina”.

Orang yang kaya jiwanya akan menjadi orang yang Qana’ah (merasa cukup) dengan rizki yangAllah karuniakan, dia tidak mengharapkan tambahan tanpa kebutuhan, tidakterus-menerus menuntut dan meminta. Tetapidia rela dengan apa yang Allah bagikan baginya, seakan-akan dia kaya selamanya.

Orang yang miskin jiwa kebalikan di atas, karena dia tidak merasa cukup dengan rizki yangdiberi, bahkan dia senantiasa berusaha mencari tambah dengan segala cara yangmemungkinkan, kemudian jika harta yang diinginkan tidak tercapai dia akanmerasa sedih dan kecewa. Seakan-akan diatidak berharta, karena tidak merasa cukup, seakan-akan dia bukanlah orang yangkaya.
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Siapa diantarakalian yang pada waktu pagi hari dalam keadaan sehat badannya, merasa amandalam hatinya, dan punya makanan hari itu, maka seakan akan dunia diberikankepadanya. (H.R.Tirmidzi)

Dan sabda Rasulullah saw
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَكَانَ رِزْقُهُ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ الهُ بِمَا آتَاهُ
Sungguhberuntung orang yang telah memeluk agama Islam, rizkinya cukup dan Allah telahberikan rasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah berikan kepadanya. (H.R.Muslim)

Allah berfirman:
وَلاَ تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَامَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Dan janganlahkamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepadagolongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kamicobai mereka dengannya. Dan karunia Rabbmu adalah lebih baik dan lebih kekal.[Yunus :131]

Jika anda melihat ada orang yang lebih banyak harta dan anaknyadari pada anda, maka ketahuilah, ada juga yang lebih rendah dari pada anda.Perhatikanlah orang yang berada di bawah anda dan janganlah anda melihat kepadaorang yang berada dia atas anda! Inilah yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw kepadamu, yang mana beliau saw :
اُنْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الهِز
“Lihatlah kepada orang yang lebihrendah dari pada kalian dan janganlah melihat kepada orang yang berada diataskalian. Itu lebih baik supaya kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepada kalian.(H.R.Muslim)

Ketiga :

وَأَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ تَكُنْمُؤْمِنًا
berbuat baiklah kepada tetanggamu, kamu akanmenjadi orang mukmin

Allah telah memerintahkan untukberbuat baik kepada tetangga, Dia berfirman:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
Sembahlah Allah dan janganlah kamumempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orangibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yangdekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu[An-Nisaa :36]

Dan banyakjuga hadits yang membicarakan masalah itu, di antaranya
مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Jibril terus saja berwasiat kepadakutentang tetangga, sampai-sampai saya mengira bahwa seorang tetangga akanmendapatkan harta warisan dari tetangganya. (H.R.Bukhari-Muslim)

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ
Barangsiapa yang beriman kepadaAllah dan hari akhir maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. (H.R.Muslim)

خَيْرُ اْلأَصْحَابِ عِنْدَ الهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ الهَِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ
Sebaik-baik teman disisi Allahadalah yang paling baik kepada temannya, dan sebaik-baik tetangga disisi Allahadalah yang paling baik kepada tetangganya. (H.R.Tirmidzi)

Jika anda tidak bisa berbuat baik kepada tetangga anda makajanganlah anda menyakitinya. Jika ia menyakitimu maka bersabarlah sampai Allahmemberikan jalan keluar bagi anda.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
وَلله لاَ يُؤْمِنُ وَالله لاَ يُؤْمِنُ وَا لله لاَ يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ الهِل قَالَ الَّذِي لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ
Demi Allah, dia tidak beriman ! Demi Allah, dia tidak beriman ! Demi Allah, dia tidak beriman !” Rasul ditanya: “Siapa yangRasulullah ?” Beliau menjawab: “Orang yang tetangganya tidak merasa aman darigangguannya. (H.R.Bukhari)

Dan Abu Hurairah ra juga,Rasulullah saw bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Tidak akan masuk syurga orang yang membuat tetangganyamerasa tidak aman dari gangguannya. (H.R.Muslim)

Dan Rasulullah menganjurkan kepada tetangga untuk salingmemberi hadiah, saling mengunjungi, dan beliau melarang dari mencela pemberiantetangga. Dari Abu Hurairah ra Nabi saw bersabda:
وَتَهَادَوْا تَحَابُّوا
Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscayakalian akan saling mencintai. (H.R.Baihaqi)

Dan darinya juga, nabi saw bersabda:
يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ
Wahai kaummukminat, janganlah seorang tetangga meremehkan untuk (memberikan) kepadatetangganya walaupun (berupa) kuku kaki kambing” [HR.Bukhari dan Muslim]

Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha :
يَا رَسُولَ الهِ إِنَّ لِي جَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِي قَالَ إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا
Sayamengatakan: “Wahai rasulullah, saya mempunyai dua tetangga, kemanakah sayamemberikan hadiah?”, beliau menjawab: “Kepada yang paling dekat pintunyadarimu. (H.R.Bukhari)

Indikasi keimanan seseorang bisa dilihatbagaimana dia bergaul dengan tetangganya

Keempat :

وَأَحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّلِنَفْسِكَ تَكُنْ مُسْلِمًا
cintailah untuk orang lain apa yang kamucintai untuk dirimu sendiri, kamu akan menjadi muslim;

Maksudnya akan menjadi muslim yang sempurna keislamannya. Inimemberikan pengertian bahwa keislaman itu berkurang nilainya sebanding dengankurangnya rasa cinta ini.

Nabi saw telahmenetapkan point ini untuk masuk sorga.
فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِي يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى
إِلَيْهِ
Barangsiapayang ingin diselamatkan dari neraka dan masuk sorga, maka hendaklah dia matidalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah iamemperlakukkan orang lain sebagaimana dia ingin dirinya diperlakukkan olehorang lain. (H.R.Muslim)

Orang hanya akan bisa mencapai derajat ini dengankebersihan hatinya dari rasa iri dan dengki, karena iri dan dengki inimengakibatkan seseorang tidak suka diatasi atau tidak suka disamai kebaikannya,dia ingin dirinya istimewa di tengah-tengah orang banyak dengan kelebihan yangia miliki. Sedangkan keimanan berbeda dengan hal itu, ia (menuntut) supayaorang-orang mukmin yang lain ikut merasakan kebaikan yang diberikan oleh Allahkepadanya tanpa mengurangi sedikitpun dari kebaikan tersebut.

Ringkasnya,sudah menjadi keharusan bagi seorang mukmin itu untuk mencintai bagi mukminyang lain apa yang ia cintai buat dirinya, dan membenci untuk orang lain apayang ia benci untuk dirinya. Jika ia melihatada kesalahan pada dien temannya, maka ia berusaha untuk memperbaikinya. Jikaia melihat keutamaan atau kelebihan pada orang lain yang melebihinya, maka diaberharap bisa seperti orang lain tadi, jika kelebihan itu berkaitan denganagama maka keinginan seperti itu adalah bagus. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ الهُ مَالاً فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَآخَرُ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
Tidakada(boleh) dengki kecuali pada dua hal: seseorang yang diberikan harta olehAllah lalu ia belanjakan pada jalan kebenaran, dan seseorang yang Allah berikanhikmah lalu ia memberi keputusan dengannya dan mengajarkannya. (H.R.Bukhari –Muslim)

Tetapi jikakelebihan itu dalam masalah keduniaan, maka tidak ada baiknya iri pada hal itu.Allah berfirman:
وَلاَ تَتَمَنَّوْا مَافَضَّلَ اللهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepadasebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. [An-Nisaa :32]

Kelima :

وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ فَإِنَّكَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ
dan janganlahengkau banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.”

Dalam hadits ini terdapat larangan nyata dari banyak tertawa dan penjelasan sebab larangantersebut, yaitu banyak tertawa itu menjadikan hati tenggelam dalam kegelapan,menjadikanya seperti mayit yang tidak bisa memberi manfaat untuk dirinya dengansuatu yang bermanfaat, dan tidak bisa menghindarkan dirinya dari suatu yangburuk. Sedangkan kehidupan dan cahaya hatiitu merupakan sumber segala kebaikan, dan kematian dan kegelapannya merupakansumber segala keburukan. Dengan kehidupan hati terjadilah kekuatannya,pendengarannya, penglihatannya, dan persepsinya terhadap informasi dan hakekatsesuai dengan yang sebenarnya.

Dalam hadits ini terdapat idzinuntuk sedikit tertawa, terutama untuk suatu keperluan. Inilah petunjuk paranabi dan hamba-hamba Allah yang shalihin. Allah berfirman tentang Sulaimanketika dia mendengar pembicaran semut:
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا
Maka beliau tersenyum tertawakarena ucapannya (sang semut). [An-Naml : 19]

Dari Sa’ad binAbi Waqash, dia berkata: “Ada seorang lelaki musyrik yang memanas-manasi kaummuslimin maka Rasul bersabda kepada Sa’ad: “Panahilah ia”. Sa’ad berkata: “Lalu saya cabutkan anak panah yang tidakbermata, saya kenakan tubuhnya sehingga ia jatuh dan auratnya terbuka. NabiShallallahu 'alaihi wa sallam tertawa sampai saya bisa melihat gigi gerahamnya.[25]

Kegembiraan Nabi saw tersebut disebabkan oleh terkenanya lelaki tadi, bukankarena terbuka auratnya. Rasulullah saw tidak mungkintertawa karena terbukanya aurat.

Dari Abdullah bin Mas’ud: Nabi saw bersabda:
إِنِّي لأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ الهًُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى فَيَقُولُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلأَى فَيَقُولُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ مِثْلَ عَشَرَةِ أَمْثَالِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ تَسْخَرُ مِنِّي أَوْ تَضْحَكُ مِنِّي وَأَنْتَ الْمَلِكُ فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ الهِ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ وَكَانَ يَقُولُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً
Sesungguhnya aku mengetahuipenduduk neraka yang paling akhir keluar darinya, dan penduduk syurga yangpaling akhir masuk. Ada seorang lelaki yang dikeluarkan dari neraka denganmerangkak, lalu Allah katakan padanya: “Pergilah, masuklah syurga!” Orang itumendatangi syurga dan nampak olehnya bahwa syurga itu telah penuh, lalu diakembali dan berkata: “Ya Rabbi, aku dapatkan syurga telah penuh” Allah katakanpadanya: “Pergilah, masuklah syurga!” orang itu mendatangi syurga dan nampakolehnya bahwa syurga itu telah penuh, lalu dia kembali dan berkata: “Ya Rabbi,aku dapatkan syurga telah penuh” Allah katakan padanya: “Pergilah, masuklahsyurga! Sesungguhnya milikmu dunia tambah dengan sepuluh kali lipat” lelakitadi berkata: “Engkau mengejekku atau menertawakanku, sedangkan Engkau adalahRaja”. Perawi berkata: “Sungguh aku melihat Rasulullah tertawa sampai gigi geraham beliau kelihatan”, lalu beliau bersabda: “Itulah penduduk Syurga yangpaling rendah kedudukannya. [26]

Akan tetapi tertawa seperti ini bukanlahkebiasaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, kebanyakan tertawa beliauShallallahu 'alaihi wa sallam adalah tersenyum.

Dari Sammak bin Harb: “Sayabertanya kepada Jabir bin Samurah: “Pernahkah anda biasa duduk bersama denganRasulullah?” dia menjawab: “Ya, sering. Beliau biasa tidak bangkit dari tempatbeliau melaksanakan sholat shubuh sampai matahari terbit, apabila mataharitelah terbit, beliau bangkit. Para sahabat biasa berbincang-bincang, terkadangmereka menyinggung perkara jahiliyyah, lalu mereka tertawa dan beliautersenyum. [27]

Umar pernah ditanya: “Apakah para shahabat itupernah tertawa?” Beliau menjawab: “Ya, padahal keimanan di dalam hati mereka–demi Allah– lebih kokoh dibandingkan dengan gunung-gunung yang tinggi.” Di antara kemurahan Islam adalah menjadikansenyum dan muka berseri-seri ketika bertemu dengan saudaranya sesama mukminsebagai shadaqah. Abu Dzar berkata: “Nabi Shallallahu 'alaihi wa salalmbersabda kepadaku:
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Janganlah sekali-kali engkau meremehkanperbuatan yang baik, meskipun (hanya) engkau menjumpai saudaramu dengan wajahberseri-seri. [28]

Islam adalah agama kenyataan, tidak melayangtinggi dalam khayalan dan perumpamaan-perumpamaan yang kosong. Islam bersamamanusia di atas bumi yang nyata. Islam tidak menganggap manusia seperti paramalaikat yang memiliki dua sayap, tiga atau empat. Akan tetapi Islam menganggapmanusia sebagai manusia yang (membutuhkan)makan, dan berjalan di pasar (untukmembeli kebutuhannya). Karenanya Islam tidak mewajibkan mereka supaya semuaucapan mereka adalah dzikir, tidak mewajibkan supaya semua diamnya adalahberfikir, dan tidak mewajibkan mereka agar menghabiskan semua waktu kosong mereka di masjid.

Islam mengakui ekstensi, fitrah, dannaluri-naluri mereka. Allah telah menciptakan manusia dalam keadaan bisabergembira dan bahagia, bisa bermain, sebagaimana Allah telah menciptakanmereka dalam keadaan bisa makan dan minum. Maka tidak ada salahnya seorangmuslim bergembira dan bercanda dengan apa yang ia sukai atau menghibur diri danteman-temannya dengan permainan yang dibolehkan. Hanya saja hendaklah hal itutidak dijadikan sebagai kebiasaan dalam setiap waktu, yang menghabiskan waktupagi dan sorenya sehingga lalai dari kewajiban dan bisa membuat ia tidak serius.

Ada syair yang mengatakan: “Berikanlahucapan-ucapan itu senda gurau seukuran garam yang dicampurkan di sayur”(Artinya berguraulah seperlunya janganlah berlebihan). Inilah nasehat-nasehat Rasulullah kepada AbuHurairah Radhiyallahu 'anhu. Meskipun nasehat-nasehat ini ditujukan kepada AbuHurairah namun itu bukan berarti bahwa itu khusus untuk beliau saja. Kitapunyang hidup masa sekarang ini, jika kita mampu melaksanakan pesan-pesan RasulShallallahu 'alaihi wa sallam tersebut maka semua janji Rasul itu pasti akankita dapati. Wallahu a’lam bisshawab.

Penulis:
H. Untung Santoso (Wakil Ketua PDM Gunungkidul)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top