mentarinews.co.id -- Yogyakarta (15/12), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bencana tanah longsor dan angin puting beliung menyusul tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo di Wonosari, Ahad (14/12), mengatakan kewaspadaan terkait meningkatnya tingginya curah hujan terutama daerah zona merah. "Kondisi seperti saat ini perlu kita waspadai, sehingga jika terjadi bencana tidak ada korban jiwa," kata Budhi.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan dengan menyiapkan petugas piket untuk mengantisipasi bencana yang terjadi. Petugas piket nantinya akan memberikan informasi kepada relawan taruna tanggap bencana yang nantinya akan melakukan tindakan. "Sewaktu-waktu bisa segera memberikan informasi kepada relawan, apabila ada bencana," kata dia. Budhi mengatakan relawan tanggap bencana ini akan tersebar di kecamatan, sehingga diharapakan bisa mengurangi risiko bencana. "Kami terus komunikasikan dengan petugas yang ada di kecamatan-kecamatan," katanya.
Selain itu, kata Budhi, BPBD juga sudah membentuk desa tangguh bencana serta melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat.
Adapun enam kecamatan yang rawan longsor yakni
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sutaryono mengatakan relawan dan TRC sudah siap dalam penanggulangan bencana. Selain itu, pihaknya menyiapkan logistik jika sewaktu-waktu ada bencana. "Kami sudah siapkan semua, meski bencana tidak kita harapkan tetapi kita selalu siap," katanya. (wmn/rol)
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo di Wonosari, Ahad (14/12), mengatakan kewaspadaan terkait meningkatnya tingginya curah hujan terutama daerah zona merah. "Kondisi seperti saat ini perlu kita waspadai, sehingga jika terjadi bencana tidak ada korban jiwa," kata Budhi.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan dengan menyiapkan petugas piket untuk mengantisipasi bencana yang terjadi. Petugas piket nantinya akan memberikan informasi kepada relawan taruna tanggap bencana yang nantinya akan melakukan tindakan. "Sewaktu-waktu bisa segera memberikan informasi kepada relawan, apabila ada bencana," kata dia. Budhi mengatakan relawan tanggap bencana ini akan tersebar di kecamatan, sehingga diharapakan bisa mengurangi risiko bencana. "Kami terus komunikasikan dengan petugas yang ada di kecamatan-kecamatan," katanya.
Selain itu, kata Budhi, BPBD juga sudah membentuk desa tangguh bencana serta melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat.
Adapun enam kecamatan yang rawan longsor yakni
- Kecamatan Nglipar
- Kecamatan Gedangsari
- Kecamatan Semin
- Kecamatan Patuk
- Kecamatan Ngawen
- Dan sebagian di wilayah Kecamatan Ponjong
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sutaryono mengatakan relawan dan TRC sudah siap dalam penanggulangan bencana. Selain itu, pihaknya menyiapkan logistik jika sewaktu-waktu ada bencana. "Kami sudah siapkan semua, meski bencana tidak kita harapkan tetapi kita selalu siap," katanya. (wmn/rol)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.