0
mentarinews.co.id -- Orang yang berjumpa Allah dalam keadaan musyrik maka tidak ada harapan baginya untuk mendapatkan ampunan Allah karena tempat kembalinya adalah neraka dan dia akan kekal di dalamnya.

Di dalamnya dia tidak akan mati tidak pula ada keringanan siksa untuknya. Sebagaimana firman Allah,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ (٣٦)وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ (٣٧(
Yang artinya, “Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas Setiap orang yang sangat kafir. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami niscaya Kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah Kami kerjakan”. dan Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” (QS Fathir: 36-37)

Berikut ini beberapa bahaya syirik:

1. Syirik merupakan kezhaliman terbesar

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).

Bagaimana tidak termasuk kezhaliman yang besar?! sementara pelakunya melakukan kezhaliman terhadap Dzat yang maha agung, ia menyamakan atau menyetarakan makhluk yang tercipta dari tanah dengan Dzat yang telah menciptakan mereka, ia menyamakan sesuatu yang tidak memiliki kekuasaan sedikitpun dengan dzat yang memiliki kekuasaan segala perkara. ia menyamakan sesuatu yang memiliki kekurangan yang faqir dari segala segi dengan Robb yang sempurna, maha kaya dari segala segi. ia menyamakan sesuatu yang tak memberi kenikmatan secuil pun dengan Dzat yang mengaruniakan kepada makhluq dengan berbagai kenikmatan.


2. Menghancurkan Seluruh Amal

Apabila seseorang melakukan peribadatan kepada Allah ta’ala, ia menyekutukan Allah ta’ala, maka amal yang dilakukannya itu akan hancur sehancur-hancurnya.
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az–Zumar: 65).

Dalam ayat ini Allah ta’ala berfirman kepada nabiNya Muhammad saw, “Sungguh telah diwahyukan kepadamu wahai Muhammad dan juga kepada rasul-rasul sebelum kamu, jika engkau menyekutukan Allah dengan sesuatu wahai Muhammad, niscaya batallah amalmu, engkau tak akan mendapatkan pahala, dan tidak pula engkau akan mendapatkan balasan kecuali balasan orang yang menyekutukan Allah ta’ala.”


3. Dosa Syirik Tidak Diampuni Allah

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48).

Dosa-dosa selain syirik Allah menjadikan beberapa sebab yang cukup banyak agar terampunkan, seperti misalnya, dijadikannya kebaikan-kebaikan sebagai sarana untuk menghapus dosa keburukan, musibah yang menimpa seorang hamba sebagai sarana penebus dosa di dunia, di alam barzah dan pada hari kiamat, seperti juga misalnya doa (permohonan ampun) yang dipanjatkan oleh seorang mukmin untuk saudaranya, pemberian syafa’at orang yang memberi syafa’at dan seterusnya. Berbeda halnya dengan dosa karena melakukan kesyirikan, sesungguhnya pelakunya telah menutup pintu ampunan atas dirinya. Ia menutup rapat-rapat pintu rahmat. Maka, tidaklah memberikan kemanfaatan kepadanya ketaatan (amal sholeh) yang ia lakukan dan tak memberikan faedah sedikitpun musibah yang menimpanya, dan dihari kiamat kelak ia tak mempunyai pemberi syafa’at seorangpun,

Konsekwensi hukum ini, yaitu bahwa dosa pelaku perbuatan ini tidak diampuni Allah ta’ala adalah berlaku bagi orang yang tidak bertaubat darinya, karena sesungguhnya Allah ta’ala itu memberi ampun kepada pelaku dosa baik syirik ataupun dosa yang lainnya mana kala pelakunya bertaubat dengan sebenar-benarnya sepanjang hayat masih dikandung badan namun bukan pada detik-detik ajalnya. Allah ‘azza wajalla berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53).

Penulis: 
H. Untung Santoso (Wakil Ketua PDM Gunungkidul)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top