0
WMN 2015 -- Jakarta (28/02), Pengamat hukum internasional Teuku Rezasyah mengatakan eksekusi duo Bali Nine tidak hanya memperenggang hubungan Indonesia dengan Australia. Bahkan Australia akan gencar mengungkap kesalahan Indonesia di masa lalu. “Australia bisa saja ungkap borok Indonesia di masa lalu,” kata Teuku Rezasyah kepada ROL, Jumat (27/2)


Teuku Rezasyah menyebutkan, Australia bisa menyebutkan kasus-kasus yang melemahkan Indonesia. Seperti,mengungkit kembalimasalahpelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan pelepasan Timor Leste. Menurutnya,pengungkitan itu mengacu pada ucapan Perdana Menteri Australia Tony Abbot tentang bantuan pasca tsunami di Aceh 2004.

Kata Reza, setelah eksekusi akan banyak desakan dari masyarakat dan media massa Australia terhadap Abbot. Sebab masyarakat dan media massa Australia akan menilai Abbot gagal mengusahakan pengampunan hukuman mati pada Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Selain itu, Abbot juga sering mendapatkan publikasi yang negatif dari masyarakat Indonesia lewat media sosial. Menurut Reza, berbagai tekanan inilah yang membuat hubungan Indonesia dan Australia merenggang. Sehingga berujung pada mengungkit-ungkit kembali masalah-masalah Indonesia di Australia.

Namun, kata Reza, hukuman mati di Indonesia tetap harus dijalankan. Sebab hukuman tersebut merupakan ketegasan hukum di Indonesia. Tidak hanya warga negara asing yang harus dieksekusi. Warga negara Indonesia yang tersangkut kasus yang sama dengan Myuran Sukumaran dan Andrewa Chan juga harus dieksekusi. (wmn/rol)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top