0
WMN 2015 -- Jepang, Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsuddin sejak 15 s.d 17 Maret 2015 berada di Jepang. Din diundang ntuk menjadi pembicara pada International Symposium in The Roles of Religion on Disaster Risk Reduction. Simposium diadakan dalam rangka peringatan empat tahun Tsunami yang melanda Jepang Timur 11 Maret 2011.

Peringatan itu sendiri dihadiri banyak tokoh seperti Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Wapres Jusuf Kalla. Dalam presentasinya Muhammadiyah dalam ikut menanggulangi korban bencana alam, sejak Tsunami Aceh, gempa Yogyakarta, letusan Merapi sampai dengan banjir Wasior, banjir Maumere dan letusan Sinabung.

Aksi kemanusiaan Muhamamdiyah melalui MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) mendapat apresiasi dari berbagai kalangan di Jepang, apalagi MDMC ikut berperan di Hayyan Filipina, dan Gaza, Palestina. Ikut hadir dan bicara di Sendai, yakni Dr. Rachmawati dari MDMC. Din Syamsuddin selaku President of Asian Conference on Religions for Peace (ACRP) juga diminta membaca doa secara Islam di Memorial Park, Tugu Peringatan Tsunami Jepang di Sendai yg menelan korban 200 ribu orang.

Pertemuan di Sendai Jepang sendiri, telah menyepakati adanya upaya pengurangan efek dari adanya bencana alam. Akibat dari adanya bencana alam selama ini, pada prinsipnya secara signifikan dapat dikurangi resikonya kira-kira tahun 2030 nanti, dalam sebuah kerangka baru yang nantinya diadopsi oleh negara-negara yang hadir dalam Konferensi tersebut. Pertemuan di Senda, Jepang mencatat bahwa kerugian akibat adanya bencana alam termasuk tsunami di Sendai, Jepang, dilaporkan tidak kurang dari 700.000 orang tewas, sementarai 1,4 juta mengalami luka, dan mengakibatkan munculnya 23 juta orang kini berstatus tunawisma. Selain itu, tercatat tidak kurang dari 1,5 miliar orang sudah menjadi korban dari dampak bencana alam.(wmn/muh.or.id)

Berita ini terdapat di     #Berita Internasional

Baca berita lainnya
Berikan Hadiah Rp. 12juta, Setiap Orangtua yang Namai Anaknya Muhammad di Chechnya
Siap-siap, Hujan dan Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi di DIY...!!!
Ini Dia, Sejarah Lambang Salib di Dalam Kristen

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top