WMN 2015 -- Ajang buka puasa bersama dimanfaatkan oleh sebagian para politikus untuk silaturahmi mengenang masa lalu. Seperti cerita Ketua Umum Muhammadiyah Periode 1995-2000, Prof Amien Rais, tentang karir politiknya yang selalu minta restu orangtua dan orang yang hormatinya.
Amien menuturkan, ketika maju dalam pemilihan umum Presiden Tahun 2004, dirinya maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo. Keduanya diusung Partai Amanat Nasional (PAN).
Amien mengingat sebelum maju, dirinya lebih dulu meminta restu kepada ibunya, Sudalmiyah. Saat itu Amien ingat bahwa ibunya tak merestuinya maju sebagai calon presiden, namun dirinya tetap ngotot mencalonkan diri dan alhasil gagal. "Min, kapling mu itu di MPR, enggak usah jadi presiden," kenang Amien Rais menirukan ucapan ibunya saat memberikan sambutan pada acara buka bersama di kediaman Akbar Tandjung, di jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/6).
Selain ibunya, kata Amien, kakeknya, Wiryo Soedarmo, kerap mendoakannya agar sukses menjalani kehidupan. Salah satu yang diingatnya yaitu waktu kecil kakeknya mendoakan dirinya menjadi Ketua Umum Muhammadiyah dan akhirnya terkabul. "Dulu waktu kecil saya didoain semoga jadi ketua Muhamadiyah oleh kakek saya. Kakek saya bilang, Min, kamu tak doain kalau sudah besar jadi Ketua Muhammadiyah," ujar Amien. "Coba kalau Kakek saya dulu doain jadi presiden. Saya sudah jadi presiden," kata Amien sambil tertawa.
Dalam sambutan tersebut, tak lupa Amien berujar segigih apapun seseorang ingin menjadi pejabat atau orang penting, jika tidak di restui oleh orangtua dan keluarga, kemungkinan kecil tercapai. "Sehebat apapun orang, jika tidak dapat restu dari keluarga terutama orangtua, kecil kemungkinan berhasil," pungkas dia.
Perlu diketahui, Amien Rais dilahirkan pada tanggal 26 April 1944 di Solo dari pasangan suami istri Suhud Rais dan Sudalmiyah. Amien Rais adalah anak kedua dari enam bersaudara yaitu adalah Fatimah, dan empat adiknya adalah Abdul Rozak, Achmad Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Aminah.
Sejak kecil Amien Rais dididik pendidikan agama secara ketat oleh sang ibu. Keluarga Amien Rais adalah keluarga yang taat beribadah. Ayahnya adalah seorang guru sedang ibunya adalah guru di sekolah Kepandaian Putri (SGKP ) Negeri dan Sekolah Bidan Aisyiyah Surakarta. Keluarga Amien Rais memang Warga Muhammadiyah. Kakeknya, Wiryo Soedarmo adalah salah satu pendiri Muhammadiyah di Gembong, Jawa Tengah.
Amien menuturkan, ketika maju dalam pemilihan umum Presiden Tahun 2004, dirinya maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo. Keduanya diusung Partai Amanat Nasional (PAN).
Amien mengingat sebelum maju, dirinya lebih dulu meminta restu kepada ibunya, Sudalmiyah. Saat itu Amien ingat bahwa ibunya tak merestuinya maju sebagai calon presiden, namun dirinya tetap ngotot mencalonkan diri dan alhasil gagal. "Min, kapling mu itu di MPR, enggak usah jadi presiden," kenang Amien Rais menirukan ucapan ibunya saat memberikan sambutan pada acara buka bersama di kediaman Akbar Tandjung, di jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/6).
Selain ibunya, kata Amien, kakeknya, Wiryo Soedarmo, kerap mendoakannya agar sukses menjalani kehidupan. Salah satu yang diingatnya yaitu waktu kecil kakeknya mendoakan dirinya menjadi Ketua Umum Muhammadiyah dan akhirnya terkabul. "Dulu waktu kecil saya didoain semoga jadi ketua Muhamadiyah oleh kakek saya. Kakek saya bilang, Min, kamu tak doain kalau sudah besar jadi Ketua Muhammadiyah," ujar Amien. "Coba kalau Kakek saya dulu doain jadi presiden. Saya sudah jadi presiden," kata Amien sambil tertawa.
Dalam sambutan tersebut, tak lupa Amien berujar segigih apapun seseorang ingin menjadi pejabat atau orang penting, jika tidak di restui oleh orangtua dan keluarga, kemungkinan kecil tercapai. "Sehebat apapun orang, jika tidak dapat restu dari keluarga terutama orangtua, kecil kemungkinan berhasil," pungkas dia.
Perlu diketahui, Amien Rais dilahirkan pada tanggal 26 April 1944 di Solo dari pasangan suami istri Suhud Rais dan Sudalmiyah. Amien Rais adalah anak kedua dari enam bersaudara yaitu adalah Fatimah, dan empat adiknya adalah Abdul Rozak, Achmad Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Aminah.
Sejak kecil Amien Rais dididik pendidikan agama secara ketat oleh sang ibu. Keluarga Amien Rais adalah keluarga yang taat beribadah. Ayahnya adalah seorang guru sedang ibunya adalah guru di sekolah Kepandaian Putri (SGKP ) Negeri dan Sekolah Bidan Aisyiyah Surakarta. Keluarga Amien Rais memang Warga Muhammadiyah. Kakeknya, Wiryo Soedarmo adalah salah satu pendiri Muhammadiyah di Gembong, Jawa Tengah.

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.