WMN 2015 -- Wonosari (28/09), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai melakukan pemasangan alat early warning system (EWS) di 63 titik rawan longsor, yang tersebar di enam kecamatan yang masuk zona merah rawan tanahlongsor. Ditargetkan, pemasangan alat tersebut selesai sebelum musim penghujan mendatang.
![]() |
| Gb. Inilah bentuk EWS (early warning syistem) yang dipasang di 63 titik se Gunungkidul |
Saat ini proses pemasangannya sudah dilaksanakan dengan melibatkan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta serta pemerintah desa di masing-masing wilayah rawan longsor. “Sebelum hujan harus sudah selesai dipasang. Totalnya ada 63 lokasi yang kita pasangi,” katanya, Senin (28/9).
Dia menjelaskan EWS ini berbentuk kotak dengan instrumen elektronik di dalamnya. Sistem kerja alat tersebut dengan mendeteksi setiap pergerakan tanah di titik-titik rawan longsor Nantinya, alat akan langsung memberikan sinyal ke server setiap kali ada pergerakan tanah di titik yang dipasangi alat.
Kemudian server akan merespon dengan mengirimkan sinyal ke alarm sehingga sirine akan langsung berbunyi. Jangkauan suara sirine dari EWS yang dipasang ini bisa mencapai radius sekitar tiga kilometer. “Kalau ada pergerakan tanah, sirine akan langsung berbunyi sebagai tanda bahaya tanah longsor,”jelasnya.
Selain memasang EWS, untuk menghadapi bencana tanah longsor, menurut Budhi, BPBD Gunungkidul juga sudah melakukan sosialisasi kepada pemerintah desa. Nantinya, diharapkan pemerintah desa bisa menyampaikan informasi pemasangan EWS serta sistem kerjanya kepada masyarakat. Hanya saja, memang EWS yang dipasang ini sangat peka terhadap semua gerakan sehingga masyarakat diharapkan benar-benar memahami sistem kerjanya.
Dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan warga yang tinggal di wilayah rawan bencana tanah longsor bisa meningkatkan kewaspadaan. Jika sirine EWS berbunyi, diharapkan bisa segera mencari perlindungan ke lokasi yang aman sehingga tidak menjadi korban tanahlongsor. (wmn/tri)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.