WMN 2015 -- Logandeng (08/10), Dalam kelanjutan Lomba Tokhlik dan Gardu sepuluh padukuhan Desa Logandeng terakhir penilaiannya pada Rabu tadi malam (07/10).
Saat malam terakhir penilaian, tim juri dari Perangkat Desa Logandeng yang di pimpin Kades Bapak Suhardi (Hardi Soto) serta dari Muspika kecamatan Playen telah selesai menilai tiga Padukuhan yakni Logandeng, Siyono Kidul dan terakhir Siyono wetan.
Saat tim juri menilai kelengkapan gardu seperti ketertiban administrasi, jadwal ronda, kode kentongan dan sebagainya di padukuhan Siyono kidul, tiba-tiba terdengar suara letusan dan ternyata terjadi kebakaran, dalam kejadian tersebut terdapat korban yang terjebak dalam kobaran api, tetapi masyarakat sigab bisa menanganinya serta kedapatan juga barang berharga dan ternak hewan mampu diselamatkan. Selang beberapa menit tim dari Pemadam Kebakaran datang untuk memadamkan api yang masih berkobar sangat besar, itulah simulasi yang diperagakan oleh warga masyarakat Padukuhan Siyono Kidul. "Dari simulasi ini harapannya warga masyarakat bisa sigab dalam mengevakuasi jika terjadi kebakaran, dan warga masyarakat terus meningkatkan kegiatan ronda demi keamanan kita bersama" cetus Bapak Dukuh Suparno.
Setelah selesai mengevakuasi kebakaran, warga merasa lega dan senang kemudian memainkan kentongan (toklik) sambil bernyanyi dengan gembira juga berjoget. "Saya terharu dengan kegiatan yang diperagakan warga Siyono kidul, dan kegiatan ini sangat bagus" ujar tim dari Muspika Kecamatan Playen. "Semoga kegiatan seperti ini bisa di tiru oleh desa lainnya", imbuhnya.
Saat malam terakhir penilaian, tim juri dari Perangkat Desa Logandeng yang di pimpin Kades Bapak Suhardi (Hardi Soto) serta dari Muspika kecamatan Playen telah selesai menilai tiga Padukuhan yakni Logandeng, Siyono Kidul dan terakhir Siyono wetan.
Saat tim juri menilai kelengkapan gardu seperti ketertiban administrasi, jadwal ronda, kode kentongan dan sebagainya di padukuhan Siyono kidul, tiba-tiba terdengar suara letusan dan ternyata terjadi kebakaran, dalam kejadian tersebut terdapat korban yang terjebak dalam kobaran api, tetapi masyarakat sigab bisa menanganinya serta kedapatan juga barang berharga dan ternak hewan mampu diselamatkan. Selang beberapa menit tim dari Pemadam Kebakaran datang untuk memadamkan api yang masih berkobar sangat besar, itulah simulasi yang diperagakan oleh warga masyarakat Padukuhan Siyono Kidul. "Dari simulasi ini harapannya warga masyarakat bisa sigab dalam mengevakuasi jika terjadi kebakaran, dan warga masyarakat terus meningkatkan kegiatan ronda demi keamanan kita bersama" cetus Bapak Dukuh Suparno.
Setelah selesai mengevakuasi kebakaran, warga merasa lega dan senang kemudian memainkan kentongan (toklik) sambil bernyanyi dengan gembira juga berjoget. "Saya terharu dengan kegiatan yang diperagakan warga Siyono kidul, dan kegiatan ini sangat bagus" ujar tim dari Muspika Kecamatan Playen. "Semoga kegiatan seperti ini bisa di tiru oleh desa lainnya", imbuhnya.
Diinformasikan oleh:
Aviq Nur Rohman via Grup "Desaku Logandeng"

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.