WMN 2016 -- Surabaya (21/01), Aksi ‘save Indonesia’ tidak saja dilakukan masyarakat umum, para siswa pun melakukan hal yang sama. Seperti dilakukan SMP Muhammadiyah se-Surabaya. Para siswa menggelar spanduk, orasi, dan teatrikal di area taman Apsari, Rabu (20/1).
Dalam kondisi gerimis, siswa-siswa ini berorasi bersamaan dengna demo buruh di depan Gedung Grahadi.
Mereka sempat terbawa alunan lagu dari para demonstran yang berada di seberang jalan.
Aulia Khoirin Nisa (13), siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2Surabaya menuturkan tujuan aksi ini. Gadis yang bertugas membawa spanduk ini menceritakan keinginannya untuk saling mengingatkan ke pelajar lain akan arti Islam sebenarnya. “Jadi banyak hal-hal tentang agama yang disimpangsiurkan. Jadi kami ikut mempertegas bebrapa hal yangtidak benar tentang islam seperti teroris dan lainnya,” jelasnyanya.
Vinniq Rawina (13), teman satu sekolah Aulia menguraikan tentang keinginan mereka melihat tontonan yang menunjukkan akhlak yang baik karena baginya tontonan sinetron dan film saat ini banyak mengarahkan teman-teman seumurannya pada hal yang negatif. “Banyak teman yang omongannya nggak sopan niru di televisi. Jadi banyak kena tegur guru, kan kasihan,” tuturnya.
Namun, banyak di antara siswa yang berkumpul di Taman Apsari ini juga tak mengetahui tujuan mereka dalam aksi ini. Mereka hanya mengetahui bahwa sedang menggalakkan Save Indonesia, tanpa tahu tujuan mendalam kegiatan ini. “Nggak tahu, datang kesini diantar sekolah untuk aksi Save Indonesia,” tutur salah seorang siswa di antara kerumunan dengan memakai pita merah putih bertuliskan ‘Save Indonesia’ yang diikat ke kepalanya.
Koordinator aksi Save Indonesia lintas SMP Muhammadiyah se-Surabaya Dikky Syadqomullah mengatakan, tiap SMPMuhammadiyah di Surabaya mengirimkan perwakilannya. Sebanyak 500 perwakilan siswa dari 16 SMP Muhammadiyah diSurabaya menggelar aksi di Jalan Gubernur Suryo. "Para siswa ini tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah(IPM), jadi sudah sering ada kegiatan seperti ini dan mendapat persetujuan orang tua," tutur Dikky yang juga guru SMPMuhammadiyah 6 ini.
Menurutnya, aksi ini berdasar kajian siswa yang dilaksanakan di sekolahan. Serta temuan BNN yang dipaparkan di sejumlah sekolah beberapa waktu lalu tentang kondisi siswa SMP yang tidak perawan mencapai 52 persen. Data ini dinilai memprihatinkan oleh para guru. "Parahnya ada sinetron yang pemerannya berkata hari gini masih perawan gak level," Dikky menirukan dialog dalam sinetron itu.
Pemilihan siswa SMP untuk melakukan aksi ini karena siswa SMPsedang memasuki masa puber. Sehingga perlu diingatkan dan saling mengingatan dengan teman sebayanya. Agar tidak melakukan tindakan-tindakan negatif yang berlawanan dengan norma agama dan sosial. “Anak SMP ini memasuki masa puber. Rasa penasarannya begitu luar biasa. Jangan sampai mereka terbawa arus karena terpengaruh penyiaran yang negatif," sambungnya. (wmn/surya)
Dalam kondisi gerimis, siswa-siswa ini berorasi bersamaan dengna demo buruh di depan Gedung Grahadi.
Mereka sempat terbawa alunan lagu dari para demonstran yang berada di seberang jalan.
Aulia Khoirin Nisa (13), siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2Surabaya menuturkan tujuan aksi ini. Gadis yang bertugas membawa spanduk ini menceritakan keinginannya untuk saling mengingatkan ke pelajar lain akan arti Islam sebenarnya. “Jadi banyak hal-hal tentang agama yang disimpangsiurkan. Jadi kami ikut mempertegas bebrapa hal yangtidak benar tentang islam seperti teroris dan lainnya,” jelasnyanya.
Vinniq Rawina (13), teman satu sekolah Aulia menguraikan tentang keinginan mereka melihat tontonan yang menunjukkan akhlak yang baik karena baginya tontonan sinetron dan film saat ini banyak mengarahkan teman-teman seumurannya pada hal yang negatif. “Banyak teman yang omongannya nggak sopan niru di televisi. Jadi banyak kena tegur guru, kan kasihan,” tuturnya.
Namun, banyak di antara siswa yang berkumpul di Taman Apsari ini juga tak mengetahui tujuan mereka dalam aksi ini. Mereka hanya mengetahui bahwa sedang menggalakkan Save Indonesia, tanpa tahu tujuan mendalam kegiatan ini. “Nggak tahu, datang kesini diantar sekolah untuk aksi Save Indonesia,” tutur salah seorang siswa di antara kerumunan dengan memakai pita merah putih bertuliskan ‘Save Indonesia’ yang diikat ke kepalanya.
Koordinator aksi Save Indonesia lintas SMP Muhammadiyah se-Surabaya Dikky Syadqomullah mengatakan, tiap SMPMuhammadiyah di Surabaya mengirimkan perwakilannya. Sebanyak 500 perwakilan siswa dari 16 SMP Muhammadiyah diSurabaya menggelar aksi di Jalan Gubernur Suryo. "Para siswa ini tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah(IPM), jadi sudah sering ada kegiatan seperti ini dan mendapat persetujuan orang tua," tutur Dikky yang juga guru SMPMuhammadiyah 6 ini.
Menurutnya, aksi ini berdasar kajian siswa yang dilaksanakan di sekolahan. Serta temuan BNN yang dipaparkan di sejumlah sekolah beberapa waktu lalu tentang kondisi siswa SMP yang tidak perawan mencapai 52 persen. Data ini dinilai memprihatinkan oleh para guru. "Parahnya ada sinetron yang pemerannya berkata hari gini masih perawan gak level," Dikky menirukan dialog dalam sinetron itu.
Pemilihan siswa SMP untuk melakukan aksi ini karena siswa SMPsedang memasuki masa puber. Sehingga perlu diingatkan dan saling mengingatan dengan teman sebayanya. Agar tidak melakukan tindakan-tindakan negatif yang berlawanan dengan norma agama dan sosial. “Anak SMP ini memasuki masa puber. Rasa penasarannya begitu luar biasa. Jangan sampai mereka terbawa arus karena terpengaruh penyiaran yang negatif," sambungnya. (wmn/surya)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.