Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi para santri. Bahkan, dia berharap kegiatan itu dilakukan secara rutin setiap dua tahun sekali. "Selain dilatih tentang nilai dan sikap kemandirian, kerjasama, gotong royong, dan nilai lainnya sebagaimana yang lazim dilakukan kepanduan, para santri juga dapat menambah wawasan mereka sehingga kecintaan terhadap Islam adalah Islam yang rahmatan lil alamin sesuai jati diri keindonesiaan kita,” ujar Lukman seperti dikutip dari laman Web Kemenag, Jumat (26/02). Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Kesra mengatakan, Jambore Nasional sangat berguna untuk memberikan pemahaman filosofi dan nilai ajaran agama sejak dini. Sehingga, anak-anak dapat tumbuh menjadi insan yang berwawasan luas dan berbudi luhur. “Keberadaan anak tidak boleh diabaikan. Pemenuhan hak dasar anak hak hidup tumbuh kembang perlindungan dan oartisipasi. Anak-anak perlu ditanamkan sejak dini untuk menghadapi keberbagaian dalam beragama, tapi bersatu dalam berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Turut hadir dalam acara itu, Asisten Gubernur Jawa Tengah Bidang Kesra, Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng Ahmadi, Bupati Karanganyar Yuliatmono, Pengurus Wiliayah Muhammadiyah, Pimpinan Ittihadul Ma’ahid al-Muhammadiyah (ITMAM), Kankemenag Karanganyar, para Penyuluh Agama, serta santri pondok pesantren Muhammadiyah. (wmn/sin)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.