Web MentariNews.com -- Sabtu lalu (20/02), sepasang suami istri datang membawa Anak gadisnya berusia 15 th seorang siswi SMP swasta di CITRA RAYA, berkonsultasi tentang sang Anak yang tidak haid selama 2 bulan terakhir
Sang dokter SpOG memeriksanya dg USG dan ternyata Anak gadis itu dinyatakan hamil. Belum yakin, tes urine pun dilakukan. Dan .... positif!
Sang gadis lugu siswi SMP Itu trnyata benar2 hamil.
Kontan kedua orang tuanya shock dan bertengkar di depan dokter. Sang dokter sarankan agar mereka diskusikan di Rmh karena sang dokter dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah melakukan curettage atau pengguguran kandungan kecuali atas indikasi medis utk meyelamatkan nyawa sang Ibu. Di luar itu tidak sama sekali, semua tahu bahwa hal itu adalah suatu dosa dan tindak kriminal.
Dua hari berselang, kedua suami istri tadi datang lagi kepada sang dokter memohon dengan amat sangat agar bersedia menggugurkan kandungan Anak mereka. Dokter pun kaget dan lemas saat kedua org tua itu mengaku bahwa anak kandung mereka sendiri yanh telah menghamili adik kandungnya
Bagai disambar gledek di siang bolong, dokter pun bertanya dengan lemas kenapa bisa bgtu, ke mana org tua saat Anak2 di rumah? Kedua orang tua ini mengaku bhw Anak kedua mereka laki-laki berusia 16 tahun memang agak nakal. Dan mungkin karena pengaruh gadget, di saat org tua sibuk berjualan di lantai bawah ruko mereka, sang Anak mungkin saja asyik menonton bluefilm di lantai atas. Orangtua mana yang menyangka bahwa kakak beradik ini tega berbuat hal sekeji itu. Kedua orangtua memaksa dokter untuk membantu mereka.
Siapapun tahu bahwa INCEST (hub kelamin sedarah) akan berdampak pada cacat mental dan fisik pada bayi yang dilahirkan, seperti cacat fisik dalam semua jenis ketidak-normalan, maupun perkembangan mental yang cenderung menjadi idiot dalam banyak kasus. Yang lebih mengkhawatirkan adalah jika yang laki-laki adalah sang kakak, yang cenderung lebih bisa memaksa adik perempuannya.
Saya pribadi sudah menyingkirkan semua gadget dan perangkat internet dari anak2 sy sebagai upaya pencegahan dan doa kita setiap saat utk kebaikan Anak2 kita.
Pesan moral:
- Pisahkan kamar tidur Anak laki2 dan perempuan sejak mrk berusia 3 th
- Sita semua smartphone dan apapun yg bisa mengajar internet dari tangan Anak2 (harus tega!)
- Jangan percayakan anak2 kpd supir atau pembantu rumah tangga
- Banyak doa
- Orang terdekatpun bisa menjadi sumber masalah, waspada lah!
- Perbanyak waktu utk ngobrol2 santai dg anak2 kita...
Ayah, ajari dan kenalkan Anak laki-lakimu kepada tanggung jawab dan keberanian mengambil keputusan. Ibu, ajari Anak2 perempuanmu tentang kesucian diri dan menjadi WANITA terhormat. Uang bisa dicari, tp Anak? Tak terbeli !!! (Nama dokter dan pasien kami samarkan)
CITRA RAYA, 23 February 2016
Renunganku atas kegalauan hati sang dokter tentang pasiennya

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.