Dari jumlah tersebut, 10 hektare di antaranya tidak dapat diselamatkan karena mati kekurangan air. “Ada tanaman yang mengalami kekeringan, tapi masih bisa diselamatkan. Menurut data yang kita peroleh, ada 10 hektare tanaman padi lahan kering yang dipastikan gagal panen,” katanya akhir pekan lalu. Dia mengungkapkan, lahan padi yang gagal panen paling banyak berada di Kecamatan Saptosari. Di wilayah tersbeut, curah hujan pada awal musim tanam padi sangat rendah sehingga tanaman yang baru berusia sekitar satu bulan banyak yang mati. Para petani tidak bisa mengantisipasi kekeringan tersebut karena memang tidak ada sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk mengairi ladang-landang milik petani.
Sementara di beberapa kecamatan lain, kondisinya lebih bervariatif, ada yang masih bisa diselamatkan dan ada yang tidak bisa diselamatkan. Tanaman padi yang masih bisa diselamatkan pun produksinya tidak bisa maksimal karena mengalami kekurangan air di saat masa pertumbuhan. Kondisi ini menurutnya cukup merugikan para petani lahan kering. Hanya saja, dinas tidak bisa berbuat banyak karena hal tersebut disebabkan oleh faktor alam, yakni rendahnya curah hujan dan suhu yang cenderung panas. "Pengganti benih tetap akan kita berikan, tapi tidak tahun ini, karena percuma kita berikan tahun ini karena musim tanam sudah lewat," jelasnya. (wmn/tri)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.