0

Web MentariNews.com -- Batam (15/02), Upaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam mengislamkan kembali anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Kepri yang telah dipulangkan dan dikarantina di Asrama Haji Batam Centre, ternyata tidak mudah. 

Mereka kompak tetap pada Gafatar, meski Gafatar telah dinyatakan sesat oleh MUI. "Sudah diberikan bimbingan dalam beberapa hari ini, tetap saja tidak mau kembali ke Islam (taubat). Mereka tetap pada komitmennya pada Gafatar," ujar Ketua MUI Kota Batam Usman Ahmad sebelum salat zuhur di Masjid Raya Batam Centre, Senin (15/2).

Tak hanya bimbingan, untuk menyadarkan anggota Gafatar, terutama yang sebelumnya beragama Islam, Tim MUI dan Kementerian Agama juga menggunakan metode rukiah. "Tapi tidak bisa juga," ujar Usman Ahmad.

Pria yang ditunjuk sebagai ketua tim pertobatan Gafatar Kepri ini menduga dokrin gafatar terhadap anggotanya yang terlalu kuat sehingga mereka tetap komitmen pada Gafatar. Kendati begitu, kata Usman, pihaknya tetap akan melakukan upaya untuk menyadarkan mereka, karena apa yang mereka yakini bertentangan dengan akidah mereka. "Mereka saudara-saudara kita, jadi kita harus kembalikan ke jalan yang benar," ujarnya.

Saat ini, ratusan anggota Gafatar Kepri masih ditampung di Asrama Haji Batam Centre. Mereka tiba di Batam pada akhir pekan lalu. Usman Ahmad sebelumnya mengatakan, MUI menyatakan Gafatar sesat karena menggabungkan faham Islam, Yahudi, dan Nasrani. (wmn/bp)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top