Saat ini, manajemen tengah mempersiapkan diri sebelum memasarkan produk steak asal Jogja itu ke luar negeri. “Kami tidak mau termakan eforia bisa buka di luar negeri yang penting kami mempersiapkan segala keperluannya dulu,” papar dia. Sejumlah negara antara lain Malaysia merupakan salah satu pasar yang dianggap prospektif untuk bisnis ini. Di beberapa negara Asia seperti Malaysia dianggap relevan dengan bisnis Waroeng Group yang menonjolkan jargon halal.
Waroeng Group berdiri pada 4 September 2000. Outlet pertamanya terletak di bilangan Demangan, Jogja. Kini perusahaan yang memiliki tenaga kerja sebanyak 1.600 orang itu memiliki beragam produk dengan beragam merk. Selain mengandalkan produk sendiri yaitu brand Steak and Shake, manajemen juga membeli sejumlah brand ternama seperti kuliner Bebek Haji Slamet dan Ayam Bakar Mas Mono. “Kini di Jogja ada 18 outlet. Paling banyak outletnya di Jogja dan Jakarta,” kata mantan musisi yang bisnisnya merambah hingga ke Sumatra itu. (wmn/har)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.