0

Web MentariNews.com -- Jakarta (31/03), Ketua Presidium IPW, Neta S Pane tetap menilai kematian terduga teroris Siyono sebagai sesuatu yang janggal. Ia mempertanyakan mengapa saat Siyono dibawa oleh Densus 88 dalam keadaan sehat kemudian pihak kepolisian tiba-tiba keluarga menerima kabar bahwa Siyono meninggal. "Apapun alasannya tetap janggal," kata Neta di Kompolnas, Rabu (30/3).

Neta mendesak agar pemerintah membentuk tim independen untuk mendukung Muhammadiyah untuk mengusut kasus tersebut. Jangan hanya tim investigasi terdiri dari beberapa pihak saja. Menurutnya, jika nantinya memang terjadi kesalahan prosedur dilakukan anggota Densus 88 maka, polri harus memberikan sanksi.

Kematian Siyono hingga kini masih kontroversi. Diduga terjadi pelanggaran HAM dalan kematian Siyono. Komnas HAM dan KontraS melakukan investigasi atas kematian Siyono. Hasilnya, ditemukan indikasi pelanggaran HAM yang dilakukan densus 88 terhadap Siyono. (wmn/rol)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top