Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (KPMPT) Aziz Saleh mengatakan, sektor pariwisata mengalami perkembangan cukup pesat.
Sejauh ini sudah banyak investor tertarik masuk Gunungkidul. “Kebanyakan investor dalam bidang resort ataupun pengelolaan wisata,” kata Azis (13/3). Namun, dia belum bisa menggaet investor luar negeri karena tidak ada anggaran. Dia sudah berulangkali mengajukan permohonan anggaran, namun ditolak. “Jadi, selama ini kami hanya menitipkan leaflet dan pamflet ke BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) DIY yang aktif ke luar negeri,” ujarnya. Secara umum, iklim investasi di Gunungkidul cukup bagus. Tahun ini dia menargetkan investasi Rp 850 miliar, naik dibanding tahun sebelumnya yakni Rp 750 miliar. “Kami optimistis target tahun ini tercapai,” kata Aziz.
Sektor prioritas yang menjadi kontributor utama ada empat, mulai dari sektor industri perumahan, sektor pariwisata, sektor jasa, industri kecil UMKM. Sektor industri perumahan ada 10 pengembang, sektor pariwisata berupa pendirian hotel, resort, penginapan, dan rumah makan. “Kemudian ditambah lagi sektor perdagangan dengan adanya minimarket dan supermarket,” kata mantan Humas Pemkab Gunungkidul.
Pjs Sekda Gunungkidul Supartono menegaskan, pemkab memberi kemudahan investor untuk menanamkan modal. Karenanya, proses kepengurusan izin terus diperbarui sehingga tidak rumit. “Sebenarnya kami hanya berhati-hati, bukan mempersulit. Pada prinsipnya pemkab terbuka bagi investor, namun perlu kajian agar tidak memicu persoalan,” kata Supartono. (wmn/rj)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.