Hanya saja kata dia, kader di partai matahari terbit itu memang betul ada yang bukan merupakan kader Muhammadiyah. “Ada banyak kader Muhammadiyah, cuma ada yang struktural dan ada kultural. Kalau kita tidak masuk di struktural Muhammadiyah, bukan berarti kita bukan kader, karena mungkin saja orang itu ada kesibukan lain di luar,” pungkasnya. Diberitakan, DPP menetapkan lima formatur yang tak lain calon ketua DPW PAN Sulsel. Selain Yusran Paris, ada nama Ashabul Kahfi, Doddy Amiruddin, Najamuddin, dan Jamaluddin Jafar. Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Arqam Azikin menganggap, struktural kepengurusan PAN dimanapun, tidak dapat dipisahkan dengan kader Muhammadiyah.
Hal ini kata Arqam, akan berpengaruh dengan perolehan suara PAN dalam berbagai kontestasi politik mendatang. “Hampir dibeberapa daerah, tokoh-tokoh Muhammadiyah adalah magnet, karena suara Muhammadiyah ini sampai ke akar rumput, jadi bagaimanapun juga, ketua umum nanti punya andil yang cukup besar terhadap perolehan suara.
Jadi posisi ketua atau sekretaris, memang harus dipertimbangkan diisi oleh kader Muhammadiyah,” jelas Arqam. Meskipun dalam hal ini menurut pandangan Arqam, PAN sudah sangat terbuka dengan figur lain yang bukan kader Muhammadiyah. Akan tetapi menurutnya, PAN akan tetap menjadi partai yang besar dalam pemilu yang akan datang dengan basis Muhammadiyah sejak dulu. (wmn/rk)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.