Menurut Dahnil, program preventif aksi terorisme dilakukan melalui maksimalisasi pencegahan. Ini harus dilakukan dengan melibatkan ormas Islam. "Tapi bukan kegiatan yang sekadar proyek diskusi atau seminar di hotel. Namun program pemberdayaan yang langsung ke akar rumput terutama terhadap kelompok-kelompok rentan terutama anak muda," ujarnya.
Selama ini yg menjadi sasaran kelompok radikal adalah anak muda. Maka pendekatan pembinaan dan pemberdayaan terhadap kelompok rentan ini harus dilakukan lebih massif di akar rumput. "Tindakan pemberantasan yang dilakukan Densus 88 perlu dievaluasi. Ini dilakukan agar tindakan penanganan tidak justru melahirkan teroris baru," kata Dahnil menerangkan. (wmn/rol)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.