Web MentariNews.com -- Kalibawang (29/03), Ahad yang lalu (27/03) merupakan acara puncak dari IMM Bersinergi 2016, yaitu IMM Berbagi yang diadakan oleh komisariat Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Alhamdulillah telah terlaksana dengan baik. Tahun ini IMM Berbagi mencoba melakukan terobosan baru dengan cara aksi bakti sosial di daerah pelosok perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Bukan tanpa alasan IMM Komisariat Psikologi memilih tempat yang jauh dari jangkauan tersebut, tempat yang begitu gencar di datangi oleh misionaris dari luarkota bahkan lintas negara, lebih tepatnya desa tersebut bernama dusun Plengan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.
Desa yang sudah lama menjadi sasaran empuk misionaris ini adalah desa yang mempunyai potensi alam yang sebenarnya luarbiasa, tetapi berbagai cara yang di lakukan para militan katolik itu untuk terus gencar dalam melakukan pelemahan potensi individu khususnya pada warga sekitar tidak kalah gencar, menurut penuturan tokoh muslim sekitar desa tersebut, para pesuruh gereja sengaja membangun rumah di saat jam 11 tepat di hari jum’at, sehingga warga yang ber-agama Islam tidak dapat shalat jumat karena sedang bergotong royong bangun rumah, dan salah satu dari misionaris tersebut menghasut meninggalkan shalat jum’at di ganti dengan wiridan. Selain itu dari penuturan beliau bahwa dari 100-an Kepala Keluarga (KK) hanya sekitar 15-an KK yang beragama Islam, sungguh miris, ketika hidup dalam Negara yang mayoritas beragama Islam tetapi di perbatasan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih ada hal semacam itu.
Toleransi yang mana sebenarnya sedang kalian suarakan? Ini baru satu dari beberapa masalah yang ada di desa tersebut. Atas dasar keprihatinan ini IMM Komisariat Fakultas Psikologi melakukan IMM Berbagi. Dalam kesempatan tersebut juga hadir perwakilan Korkom, serta perwakilan IMM komisariat Ekonomi. Pada kegiatan IMM Berbagi kali ini, selain membagikan sembako kepada warga yang beragama Islam, dan acara lomba untuk anak-anak TPA, IMM Komisariat Fakultas Psikologi juga berusaha membenarkan arah kiblat dengan kompas penunjuk arah kiblat shalat.
Harapan serta perasaan bahagia terlihat dari wajah para warga sekitar, masjid kembali ramai dengan kegiatan yang ramah anak tanpa melupakan esensi dari ajaran Islam yang lebih damai, bahagia. “Semoga kedepannya bisa menjadi anak-anak yang diharapkan dengan ilmu yang mba dan mas bagikan disini” tutur Pak jadi selaku jamaah masjid Al-Mutaqin. Warga juga merasakan kebahagian yang tidak ternilai harganya, “Senang sekali, kedepannya semoga bisa berlanjut lagi tidak hanya sampai disini dan semoga yang disampaikan bisa membawa kebaikan kedepannya” kata pak nur.
Rencana kedepan yang inshaAllah akan dilakukan oleh IMM Komisariat Fakultas Psikologi adalah mengadakan qurban bersama IMM Komisariat Ekonomi dan FTDI. Pengalaman yang tidak dapat digantikan dengan materi sekalipun bagi kami, ketika diperkenan oleh Allah langsung menyaksikan gigihnya perjuangan mereka untuk tetap bertahan pada akidah yang murni, terus mendirikan nama Allah di atas caci maki dan rintangan yang silih berganti menggempur kokohnya iman mereka, apa lagi yang bisa dilakukan oleh saudara sesama muslim selain mendoakan dan berusaha untuk tetap menjaga semangat mereka menyeru pada kebaikan.
Dikirim oleh
PK IMM Fakultas Psikologi UAD
Via email mentarinews1912@gmail.com

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.