Terkait kasus kematian terduga teroris asal Klaten, Siyono, Tito berharap agar masyarakat tidak melemahkan peran Densus 88 melalui kasus tersebut. "Tolong jangan melihat kasus per kasus. Masyarakat jangan melemahkan peran Densus 88 melalui kasus tersebut. Pemberantasan terorisme tak bisa dilemahkan dengan kasus-kasus seperti itu," tandasnya.
Tito yang pernah menjadi Kepala Densus 88 mengaku sangat mengetahui para personelnya. Menurut dia, Densus 88 sudah bekerja sekuat tenaga untuk menangani kasus teror di tanah air. "Polisi masih membutuhkan dukungan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penindakan atas kasus terorisme. Jangan sampai ada pelemahan, nanti terorisnya malah yang akan menari-nari," ucapnya. Sementara itu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Hasyim Muzadi meminta agar polisi memberikan penjelasan mengenai kematian Siyono, warga Klaten yang tewas setelah ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror. "Saya khawatir kasus Siyono akan memberikan dampak buruk bagi upaya pencegahan terorisme. Kepala Densus 88 sebagai penanggung jawab operasi harus transparan, harus ada penjelasan terkait kematian Siyono," kata Hasyim Muzadi. (wmn/mer)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.