0

Web MentariNews.com -- Jakarta (08/04), Tudingan Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Charliyan yang menyebut ada pihak yang mencoba melindungi terduga teroris Siyono disayangkan sejumlah pihak. Tudingan ini disebut diarahkan kepada Muhammadiyah, Komnas HAM, Kontras, dan pihak-pihak yang tengah melakukan penyelidikan terhadap kematian Siyono.

Wakil Ketua Faksi PAN DPR RI Teguh Juwarno menilai, pernyataan Brigjen Anton amat gegabah dengan menyederhanakan upaya mencari keadilan disamakan dengan pro teroris. ”Secara gamblang Kadiv Humas Polri menuding Muhammadiyah dan pihak-pihak yang mengkritisi sepak terjang Densus 88 sebagai kelompok Pro Teroris,” kata Teguh, Rabu (6/4).

Anggota DPR dari Jawa Tengah ini juga menyebut, tudingan Brigjen Anton sungguh keji dan tidak berdasar. Muhammadiyah lahir lebih dahulu dibanding negeri ini. Perjalanan panjang Muhammadiyah dan ormas Islam di tanah air telah membuktikan bahwa Umat Islam Indonesia adalah umat yang moderat dan toleran. ”Muhammadiyah telah menyumbangkan kader-kader yang berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan negeri ini,” katanya. Dia berpendapat, justru tindakan densus 88 selama ini yang harus dikritisi dan karena telah menebar ‘teror’ terhadap aktivis Islam di tanah air. (wmn/bsm)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top