0
mentarinews.co.id -- Jakarta (9/12), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan pihaknya kembali menangkap kapal penangkap ikan ilegal berbendera Tiongkok disekitar perairan Laut Arafura tepatnya di bagian Papua Timur.

“Kemarin jam 3 sore WIT kita menangkap 22 kapal berbendera China yang melakukan illegal fishing di Laut Arafura,” kata Susi dalam keterangannya kepada wartawan di Gedung Minabahari I, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Menurut pendeteksian menggunakan alat Automaic identification System (AIS), atau alat pelacak dengan standar dari International Maritim Organization (IMO), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat 22 kapal tesebut berukuran lebih dari 300 gross ton (GT). Apakah kapal asing itu akan ditenggelamkan ? Menteri Susi menjelaskan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melakukan mediasi dengan pihak Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia untuk membahas penindakan lebih lanjut. “Kemarin saya berkoordinasi dengan ibu Menlu (Retno Marsudi) untuk melakukan pendekatan persuasif kepada pihak Tiongkok. Kita akan bahas dari hati ke hati terkait komitmen bersama terkait praktik illegal fishing yang tidak ramah lingkungan,” ujarnya.

Selain menangkap 22 kapal asing berbendera China, KKP juga menahan 3 kapal yang diduga menyalahi aturan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI). “Pagi kemarin ada 3 kapal yaitu Manokwari I, II, dan III yang menyalahi SIPI dan SKIPI. Saya minta pak Dirjen mencabut SIPI dan SKIPI karena tidak melaksanakan prosedur penangkapan ikan,” imbuhnya.  Lalu Susi juga mengungkap masih banyak para pelaku usaha tangkap perikanan yang memanipulasi data. Jika itu masih terjadi, maka Susi tidak ragu-ragu untuk menarik izin baik SIPI maupun SKIPI. (iss)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top