WMN 2015 -- Jakarta (28/02), Muhammadiyah di Cengkareng saat ini yang berdiri satu kompleks dengan Masjid Muhammadiyah As Salam adalah semenjak tahun 2008. Diceritakan oleh H. Romli (Ketua PCM Cengkareng) saat dihubungi oleh redaksi Sang Pencerah via telepon saat itu sekitar tahun 1975 ada 8 orang mendirikan Yayasan As Salam dan 5 orang diantaranya adalah Personalia PCM Cengkareng. Dalam kesepakatan saat itu, jika Yayasan As Salam bubar maka akan diserahkan oleh Muhammadiyah. (Baca juga: Semuanya Milik Allah, Kalimat Pembetulan Merampok Bukan Miliknya)
Di dalam perjalannya selama 30 tahun, tata cara ibadah di Masjid As Salam sesuai tuntunan Islam Persyarikatan Muhammadiyah. Warga di sekitar Masjid As Salam juga ikut serta ibadah sesuai pengelolaan Muhammadiyah.
Saat di tahun 2008 para pengurus dan pendiri Yayasan As Salam menyepakati untuk bubar dan sesuai kesepakatan saat pendirian yayasan di tahun 1975, maka Masjid As Salam diserahkan ke Persyarikatan Muhammadiyah melalui Lembaga Wakaf Muhammadiyah dan saat itu beridirilah Pimpinan Ranting Muhammadiyah Cengkareng Barat Satu. Hingga saat ini, sertifikat masjid legal sudah milik Muhammadiyah dan tercatat di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Barat.
Pembegalan Masjid As Salam mulai terjadi saat sekitar 2 tahun lalu, ada pihak (yang kemudian redaksi WMN sebut Oknum) yang mencoba memprovokasi dengan mencoret-coret papan identitas Muhammadiyah, kemudian dipasang papan yang bertuliskan "Masjid ini milik Allah", bukan golongan tertentu. Oknum tersebut memprovokasi warga sekitar untuk merebut kepengurusan takmir Masjid As salam. Dan puncaknya sebelum sholat jum'at kemarin, terjadi kericuhan akibat protokol takmir masjid dimimbar dipaksa turun oleh oknum berseragam hitam. (wmn/sp)
Di dalam perjalannya selama 30 tahun, tata cara ibadah di Masjid As Salam sesuai tuntunan Islam Persyarikatan Muhammadiyah. Warga di sekitar Masjid As Salam juga ikut serta ibadah sesuai pengelolaan Muhammadiyah.
Pembegalan Masjid As Salam mulai terjadi saat sekitar 2 tahun lalu, ada pihak (yang kemudian redaksi WMN sebut Oknum) yang mencoba memprovokasi dengan mencoret-coret papan identitas Muhammadiyah, kemudian dipasang papan yang bertuliskan "Masjid ini milik Allah", bukan golongan tertentu. Oknum tersebut memprovokasi warga sekitar untuk merebut kepengurusan takmir Masjid As salam. Dan puncaknya sebelum sholat jum'at kemarin, terjadi kericuhan akibat protokol takmir masjid dimimbar dipaksa turun oleh oknum berseragam hitam. (wmn/sp)
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.