WMN 2015 -- Jombang (31/07), Nadhlatul Ulama (NU) adalah penjaga agam, nusa dan bangsa Indonesia. NU merupakan suri tauladan bagi seluruh organisasi di Indonesia dan dunia. Makanya kekhawatiran adanya perpecahan di muktamar NU yang akan dimulai pada 1 Agustus besok tetap ada.
Begitu dikatakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat menggelar doa bersama anak yatim untuk kesuksesan Muktamar NU di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (30/7).
"Muktamar memang pekerjaan yang rumit dan besar. Yang hadir resmi saja 5 ribu, yang tidak resmi 50 ribu. Saya khawatir muktamar tidak optimal hasilnya, tapi semoga seluruh kekhawatiran tidak terjadi," harap Cak Imin (sapaan Muhaimin).
Menurut Imin, PKB dilahirkan dari NU, sehingga berkewajiban menjaga dan mengawal cita-cita NU agar bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Termasuk, menjaga muktamar NU yang akan berlangsung di Jombang dari tanggal 1 hingga 5 Agustus besok. "PKB tidak ada kepentingan, cuma bisa berterimakasih karena sejak awal disupport NU. Makanya kita juga bantu kawal dan beri fasilitas dan pengamanan lewat pemerintah daerah, DPRD dang juga organisasi dibawah PKB untuk mengawal muktamar berjalan aman dan lancar," kata Cak Imin.
Tak hanya itu, Imin pun berharap agar muktamar NU di Jombang nanti tidak ada kompetisi yang sengit. Bahkan voting pun diminta untuk dihindari. Pasalnya menurut Imin, Jombang adalah tempat lahirnya ulama-ulama besar seperti KH Hasyim Asyari, Wahid Hasyim dan Abdurrahman Wahid (Gusdur). "PKB saja sudah taubat voting, muktamar NU saya harap tak perlu voting. Cukup musyawarah mufakat saja," demikian Imin. (wmn/rm)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.