0
Cintai Indonesia, Sayangilah Indonesia. Cintai Indonesia, Milikilah Indonesia
Cintai Indonesia karena Allah, sayangi Indonesia karena Allah. Kasihi Indonesia karena Allah, milikilah Indonesia karena Allah. Bukan langit, bukan bumi. Bukan bulan matahari. Indonesia jadikan saksi cinta. Hanya Allah sang Maha Cinta. Bukan harta, bukan rupa. Bukan pula kehebatan. Iman dan takwamu sayang. mencintamu aku tenang. Ku ingin menjadi surga dalam lembaran hidupmu
Cintai Indonesia karena Allah, sayangi Indonesia karena Allah, kasihi aku karena Allah, miliki aku karena Allah. Bukan langit, bukan bumi. Bukan bulan matahari kau jadikan saksi cinta hanya Allah sang Maha Cinta. (Lirik Judul "Cintai aku karena Allah" dengan perubahan "aku" menjadi Indonesia) 
----------------------------------------------------------------------------------------

Mengapa Muhammadiyah Ada?
Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan yang berwarna Keislaman yang didirikan oleh Kh Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum mendirikan Muhammadiyah kita sudah tahu semua bahwa sikap Kh Ahmad Dahlan dan para "santrinya" yang sedang galau dengan perkembangan Ummat Muslim di Yogyakarta pada saat itu dan Ummat Muslim di Indonesia.

Kh Ahmad Dahlan 'muda' jika kita memakai bahasa "orang tua" di zaman sekarang adalah sosok "Anak Muda yang nakal". Nakal yang dimaksud di sini adalah mempunya perasaan galau dan merasa ada yang tidak beres di dalam Ummat Islam waktu itu. Yang dimana kita ketahui dari segala sudut pandang Ummat Muslim saat itu 'dibodohkan' oleh sikapnya sendiri. Mungkin ini karena Kh. Ahmad Dahlan 'muda' juga hidup dari keluarga yang sudah dididik oleh Ajaran Islam yang kuat dan Beliau ingin mempraktekkan Ajaran Islam yang didapat. 

Ini dilihat (jika dibolehkan saya ambil versi adegan "sang pencerah") dimulai Kh Ahmad Dahlan mengambil "sesaji" berupa beberapa makanan yang kemudian sesaji itu diberikan oleh orang yang kelaparan (yang memang saat itu banyak).  Singkat cerita Beliau dimarahi oleh Ayahnya (saat masih hidup) karena atas perlakuannya, tapi dengan hati yakin Beliau mengungkapkan alasannya dengan halus. Kelanjutan ceritanya dapat dilihat di film sang pencerah.

Kepeloporan Muhammadiyah Karena Allah

Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh Kh Ahmad Dahlan karena melihat keadaan Ummat Muslim yang ketinggalan dengan Ummat lainnya di masa itu. Karena alasan itulah Muhammadiyah dapat berdiri dengan gagah bahkan bisa membangun Amal Usahanya yang sampai sekarang sudah ratusan unit. Selain itu Ajaran Islam 'ala' Muhammadiyah juga sudah menancap kuat di Masyarakat Indonesia, pun jika kita ingin membandingkan antara Muhammadiyah dan Ormas Islam yang katanya memiliki jingle "Islam Nusantara" pasti kebanyakan Warga Indonesia masih mengatakan Muhammadiyah adalah perwujudan Islam Nusantara yang sesungguhnya dari sejak dulu. 

Buktinya Muhammadiyah Paling Nusantara adalah Muhammadiyah adalah Muhammadiyah dengan berani dan pedenya memulai berkutbah saat Sholat Jumat dan Sholat dua hari raya dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah. Yang dimana jika Muhammadiyah melakukannya baru di zaman sekarang pasti sudah banyak orang yang mencibir Muhammadiyah seperti banyaknya yang mencibir saat ada pembacaan Al Quran dengan langgam jawa yang dilakukan di acara resmi Kemenag (menurut Muhammadiyah tidak perlu dilakukan seperti itu).

Mengapa sikap Muhammadiyah yang berani dan pede melakukannya "perubahan" itu, karena Muhammadiyah percaya bahwa itu tidak dilarang Islam. Muhammadiyah mempunyai dua "jimat" peninggalan Rasulullah Muhammad SAW yang sejak berdirinya hingga Insya Allah sampai kapanpun akan tetap menjadi pegangan, yakni Al Quran dan As Sunnah. 

Jihad Muhammadiyah Untuk Indonesia

Paham Nasionalisme 'ala' Muhammadiyah sudah tidak perlu disangsikan oleh seluruh Warga Indonesia, sudah banyak peristiwa yang terjadi dalam hal Nasionalisme Muhammadiyah selalu ada di depan. Muhammadiyah melalui beberapa kadernya memperjuangkan Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Baik yang sekarang sudah dikukuhkan menjadi predikat pahlawan ataupun yang belum. Jika kita sebutkan Panglima tentara pertama yang dimiliki Indonesia yakni Panglima Jenderal Soedirman bahkan saat perlu dirawat tapi Beliau tetap berjihad (beliau memegang prinsip Kemuhammadiyahannya). Bahkan Beliau tetap memegang Kemuhammadiyahannya saat beliau bergerilya perang dengan para penjajah. Dikisahkan pernah suatu ketika Soedirman dan pasukannya sedang terkepung dari segala arah oleh para penjajah tetapi Allah SWT menyelamatkannya yang dimana akhir-akhir ini terkuak rahasia beliau bisa selamat karena beliau memegang 3 "jimat" yakni diantaranya Beliau wudhu terlebih dulu sebelum berperang dan sholat di awal waktu. Subhanallah.

Selain Jenderal Soedirman, Muhammadiyah memiliki Bapak UUD 1945 yang dimana ikut merumuskan muqaddimah UUD 1945 yakni Bagus Hadikusumo. Peran Nasionalisme Bagus Hadikusumo sudah tidak perlu diragukan. Karena Beliaulah Indonesia mempunyai landasan ketuhanan, kemanusiaan, keberadaban, dan keadilan yang dimana pokok-pokok pikirannya dengan adanya landasan-landasan itu dalam Muqaddimah UUD 1945 dan disetujui oleh semua anggota PPKI (Panitiap Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Berikutnya seorang tokoh yang berani terus terang yang biasa dikenal "Singanya Indonesia" yaitu Mr. Raden Kasman Singodimejo yang dimana Beliau menjadi Ketua DPR RI Pertama (dulu namanya KNIP). Mr Kasman menurut Muhammad Roem memang terkenal dengan Singo dimanapun ia berada walaupun nama itu memang nama Beliau. Dikisahkan suatu hari setelah ceramah di Ternate, Kasman harus menyeberang ke Bitung (Sulawesi Utara) memenuhi undangan di sana. Ketika sampai di tepi laut, tiba-tiba cuaca berubah. Angin besar, ombak laut makin tinggi. Pemilik perahu biasanya tidak berani berlayar, menunggu cuaca baik kembali. Namun tidak tahu kapan cuaca akan baik kembali. Dalam ketidakpastian, Kasman keluar singanya.“Apakah ada nakhoda Muslim yang percaya bahwa hidup dan mati di tangan Allah? Siapa yang bersedia mengantarkan saya dalam keadaan ini ke Bitung?” teriak Kasman. Teriakan itu menularkan keberanian ke hati pemilik kapal. Beberapa orang mengacungkan tangan. Namun karena hanya perlu satu perahu, maka ia memilih salah satu dan terima kasih kepada yang lain. “Kalian juga sudah mendapat pahala.”

Maka mari kita mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan alasan karena Allah SWT. Mari tanamkan Nasionalisme di hati kita dengan belajar menjalankan Ajaran Islam "ala" Muhammadiyah. (Dirangkun dengan mengambil dari berbagai sumber)

Ditulis oleh:
Immawan Muhammad Arif 
(Ketua Forum Jurnalis dan Riset Gunungkidul)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top