WMN 2015 -- Suatu ketika pernah bicara dan debat dengan ketua DPP Al Irsyad di Jakarta, juga Guru Salafy tengaran salatiga, berikut debatnya
YB: "UZ ente selalu bela Muhammadiyah meskipun UZ banyak mengenal ilmu salaf, hukumnya membangkan penguasa soal Ramadhan dan Haji ?
UZ : "Terus masalahnya apa Syaikh ?"
YB : "Bagaimana mungkin UZ dan Muhammadiyah bisa sesombong itu menentang keputusan pemerintah ?
UZ: "Dimana letak kesombongannya Syaikh ?
YB : "Lah itu tidak mau menerima hadits dan putusan pemerintah berkaitan Ru'yat".
UZ: "itu kan hanya ta'wil syaikh saja, ketaatan pada pemerintah itu harus seperti gambaran Syaikh, apa tidak boleh Muhammadiyah dg argumentasinya justru memandang lain Syaikh "
YB: "Muhammadiyah melawan dalil, menentang ijma', menentang pemerintah, ada unsur unsur khawarij di Muhammadiyah"'
UZ: "Baik mayoritas, ijma, itu bukan ukuran benar Syaikh, meskipun terdapat banyak Ulama sepakat, toh Muhammadiyah juga punya manhaj yg tidak menyimpang menurut kami, soal khwarij itu hanya sebuah otak atik etek pemikiran mereka yg berlawanan arah. Bukan sebuah kenyataan, toh kalo dianggap khwarij dalam visi lain, bisa persekutuan salafi dan NU dalam soal Ru'yat itu juga bentuk tindakan khawarij. Karena bergabung dg kelompok bid'ah Syaikh.
YB: "UZ ente satu satunya karyawan koe*** di sini yg paling banyak membangkang, mestinya wala atau loyalitas UZ itu ke saya bukan ke Muhammadiyah, ente kalau mau jadi pembangkang tidak perli disini..
UZ: "Syaikh terimakasih, TAK DIUSIRPUN DEMI SEBUAH PRINSIP memang saya harus keluar syaikh, Terimakasih Syaikh. (wmn/uz)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.