“Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah disingkat IMM adalah gerakan Mahasiswa Islam yang beraqidah Islam bersumber Al-Qur’an dan As-Sunah.”
(Pasal 1 AD IMM)
Web MentariNews.com -- Kutipan di atas adalah sebuah kalimat sederhana yang menggambarkan kemuliaan IMM sebagai sebuah organisasi. Kemuliaan yang didapatkan dari kemurnian aqidah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunah.
Di usia IMM yang sudah lebih dari setengah abad, IMM telah mengalami dinamika luar biasa, baik dari internal organisasi IMM maupun dinamika keummatan dan kebangsaan yang membuat IMM harus bekerja keras agar tetap kokoh berdiri sebagai organisasi mulia yang dapat memberikan solusi-solusi dari berbagai masalah keummatan dan kebangsaan.
IMM sebagai sebuah organisasi tentunya ingin menjadi organisasi yang progresif dalam aktivitas keummatan melalui gerakan profetik. Profetik memiliki makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi dalam hal ini pergerakan IMM merujuk pada Nabi Muhammad SAW sebagai sang paripurna dari seluruh nabi. Oleh karena itulah sumber pergerakan IMM adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan pedoman yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummat manusia.
Sebagai sebuah organisasi, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sudah seharusnya memiliki nilai-nilai yang diyakini sebagai landasan dalam bergerak dan juga tentu memiliki identitas yang menandakan ciri khas dari IMM. Nilai-nilai yang digunakan IMM dalam pergerakannya telah jelas digambarkan di Tanfidz IMM. Sebagai kader IMM, sudah selayaknya kita memahami apa tujuan kita dalam berIMM dan sudah seharusnya jugalah kita memiliki arah pergerakan yang sama. IMM telah memberi acuan kepada seluruh kader IMM bahwa tujuan IMM adalah mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah (AD IMM Pasal 7).
Untuk mewujudkan tujuan IMM, usaha yang dapat dilakukan tertera pada AD IMM Pasal 8, yakni:
- Membina para anggotanya menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah, kader umat dan kader bangsa yang senantiasa setia terhadap keyakinan dan cita-citanya.
- Membina para anggotanya untuk selalu tertib dalam ibadah, tekun dalam studi dan mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk melaksanakan ketaqwaan dan pengabdiannya kepada Allah SWT.
- Membantu para anggota khususnya dan mahasiswa pada umumnya dalam menyelesaikan kepentingannya.
- Mempergiat, mengefektifkan dan mengoptimalkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar kepada masyarakat, teristimewa masyarakat mahasiswa.
- Segala usaha yang tidak menyalahi asas, gerakan dan tujuan organisasi dengan mengindahkan segala hukum yang berlaku dalam negara Republik Indonesia.
Untuk mendapatkan masa depan yang progresif dalam gerakan profetik, yang paling utama dilakukan oleh kader IMM adalah melaksanakan usaha-usaha untuk mewujudkan tujuan IMM yang telah disampaikan di atas. Cita-cita luhur IMM untuk terus berusaha membentuk akademisi yang berakhlaq mulia hendaknya dapat diupayakan oleh seluruh kadernya agar apa yang diharapkan tidak hanya menjadi tujuan yang sia-sia tanpa makna.
Oleh karena itu, dalam rangka menyongsong masa depan IMM yang progresif dalam gerakan profetik, kader IMM perlu menenangkan hati dan pikiran untuk melakukan dua hal, yaitu evaluasi dan proyeksi sebagai kader IMM.
Pertama adalah evaluasi.
Kader IMM harus mengevaluasi apa-apa saja amalan yang telah dilakukan dalam rangka dakwah amar ma’ruf nahi munkar melalui usaha-usaha yang telah ditentukan oleh IMM. Sebagai contoh adalah apakah sebagai kader sudah mengimplementasikan usaha-usaha untuk mencapai tujuan IMM. Atau mungkin dalam hal yang rutin saja seperti dalam hal ibadah pun masih belum tertib. Allah bisa saja menjadikan ketidaktertiban kader dalam ibadah sebagai batu hambatan IMM untuk progresif, karena tertib ibadah merupakan salah satu sifat kenabian. Untuk itu kita perlu mengevaluasi hal-hal mendasar pada diri kita sebagai kader IMM yang memiliki pergerakan profetik.Kedua adalah proyeksi.
Proyeksi untuk melakukan gerakan profetik dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang ada di IMM dan tidak mengulangi hal-hal yang tidak sesuai dengan pergerakan dakwah IMM. Transformasikan nilai dan identitas IMM ke dalam kehidupan para kader IMM, maka kader-kader IMM harus melaksanakan usaha-usaha untuk mewujudkan Tujuan IMM dan juga kader IMM harus selalu menunjukkan cerminan seorang manusia yang anggun dalam moral, unggul dalam intelektual.IMM sebagai organisasi dakwah memiliki tugas penting untuk mencetak para pendakwah yang berupaya sebaik mungkin untuk mengaplikasikan sifat kenabian di dalam kehidupan pribadinya. Oleh karena itu, sebagai kader IMM yang memiliki tanggung jawab berdakwah agar dapat menjadi teladan sebelum berdakwah agar senantiasa ada kesinambungan antara mengatakan hal yang profetik dan mengamalkan hal yang profetik. Mari sama-sama kita menyongsong masa depan IMM yang progresif dalam gerakan profetik.
Jayalah IMM Jaya! Abadi Perjuangan!
Billahi fi sabililhaq, fastabiqul khairat.
Penulis:
Ahmad Bayu Nugroho
Kader PK IMM Universitas Sumatera Utara

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.