Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bantul, Heru Suhadi mengatakan, pembangunan proyek JJLS dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini jadi kewenangan Pemda DIY. Dahulu pemerintah Kabupaten Bantul mendapat tugas melakukan pembebasan lahan yang akan digunakan untuk proyek JJLS itu. “Dalam dua tahun terakhir, pembebasan lahan ditangani provinsi sementara pembangunan fisiknya oleh Proyek Jalan Nasional (PJN),” jelasnya di Bantul Selasa (23/02). Menurut Heru, tahun ini tidak ada proyek fisik tambahan untuk JJLS di Kabupaten Bantul selain menyelesaikan ruas antara Jembatan Pantai Samas hingga ke Pantai Baros. Sejauh ini pemerintah DIY tengah konsentrasi membebaskan lahan yang akan digunakan untuk menyambung dengan Kabupaten Gunungkidul.
Pemerintah DIY berupaya membebaskan lahan untuk JJLS di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek hingga Desa Parangtritis Kecamatan Kretek. Karena Parangtritis berada diujung selatan Bantul dan langsung berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul. Setelah pembebasan lahan itu juga masih menunggu titik temu antara Kabupaten Bantul dengan Gunungkidul. “Memang hingga kini belum ada kejelasan titik temunya dimana tepatnya,” jelasnya. Secara garis besar, seluruh area JJLS di Kabupaten Bantul telah siap lahannya, seperti lokasi, termasuk pula pembangunan untuk jembatan penghubung Kabupaten Bantul dengan Kulonprogo. Tetapi karena permasalahan teknis di wilayah tetangga, maka proyek JJLS tersebut belum juga dirampungkan.
Kepala Bidang Jalan DPU Bantul, Budi Sarjono menambahkan, pekerjaan JJLS di Bantul sebagian besar dilaksanakan. Dari 13 kilometer panjang pantai di Bantul, tinggal 6 kilometer yang belum dikerjakan. Itupun sebagian sudah dicicil. Meski tinggal 6 kilometer, kemungkinan panjangnya bisa bertambah karena di area pertemuan dengan Gunungkidul akan ada rekayasa jalan. “Sepertinya nanti ada beberapa kelok, jadi kemungkinan panjangnya bisa bertambah dua kali lipat dari 6 kilometer ini,” ujarnya. (wmn/kr)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.