Dalam dialog ini akan digali pengalaman Kang Yoto selama hampir 10 tahun memimpin Bojonegoro. Daerah ini konon mempunyai sejarah kemiskinan yang cukup memprihatinkan, rendahnya kepercayaan publik pada pemerintah, radikalisme sosial politik dalam pengelolaan eksplorasi migas, rendahnya kualitas SDM hingga lambatnya pertumbuhan ekonomi. Saat harus membangun, Bojonegoro yang dulunya laut harus berjibaku dengan bencana alam: banjir dan kekeringan yang terus mengancam. Kini, Bojonegoro menurut World Bank termasuk 10 kabupaten dan kota yang berkemampuan tercepat dalam mengurangi kemiskinan.
Pertumbuhan ekonominya selalu di atas Jatim dan nasional. Daerah ini menyumbang 20 persen minyak Indonesia dan kerap menjadi percontohan transparansi pengelolaan dana migas. Tahun 2014 BNPB menganugerahi sebagai juara umum daerah pengelola terbaik bencana. Demokrasi dialogis yang dilakukan Kang Yoto disebut Prof Otto Scharmer MIT sebagai model demokrasi dunia 4.0. Bupati yang juga pernah menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Gresik ini diundang berbagi pengalaman dalam forum dunia, dari Brazil, USA, Russia, Afsel, China, Filipina dan Vatikan. From Nothing To Something, inilah tema besar yang akan dikupas malam ini untuk memberi inspirasi kepada seluruh pemirsa di seluruh negeri. (wmn/sp)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.