Pagelaran campursari nonstop ini akan melibatkan sekitar 35 group campursari, diantaranya 20 grup dari Gunungkidul, sisanya dari luar daerah seperti Klaten, Wonogiri, Bantul, Yogyakarta bahkan ada yang dari Solo. “Beberapa grup dari luar daerah sudah banyak yang menghubungi untuk mendukung acara spektakuler ini,” kata CB Supriyanto SIP Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul sebagai pemrakarsa pentas ini Rabu (16/03).
Supriyanto menambahkan, bahwa Almarhum Manthous merupakan sang maestro campursari di Indonesia, yang banyak menciptakan lagu-lagu campursari dan mengembangkan kesenian campursari, yang saat ini jenis kesenian ini sudah mendunia dan digemari dari berbagai kalangan. Dalam pagelaran 4 hari lima malam berturut-turut tersebut, setiap grup mendapatkan kuota waktu selama 3 jam untuk menampilkan lagu-lagu campursari klasik, bebas. "Peralatan baik alat musik, panggung dan sound sistem sudah disediakan oleh panitia terkecuali jika akan menambah alat musik seperti keyboard dipersilahkan," tambah Supriyanto. (wmn/kr)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.