Pengamanan dilakukan oleh tak kurang dari seribu personel Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) Jawa Tengah dan sejumlah Ormas di Solo raya serta kepolisian. Suasana sempat mencekam, saat aparat kepolisian akan mendekat ke lokasi. Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono yang ikut memantau jalannya autopsi tersebut mengatakan personel Brimob sempat akan masuk ring 2, namun setelah dilakukan negosiasi niat tersebut batal dilakukan. "Tadi suasana sempat mencekam. Brimob sempat akan masuk ke ring 2. Tetapi kita nego Brimob agar ada di ring 3," ujar Endro kepada merdeka.com. Simak perkembangan kasus siyono, klik di sini
Sementara itu warga di sekitar tempat tinggal Siyono yang awalnya menolak autopsi nampak pasrah. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasanya, Sebelumnya PP Muhammadiyah menerjunkan tim forensik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Surakarta untuk melakukan autopsi jenazah Siyono. Autopsi dilakukan atas permintaan istri Siyono dan keluarga untuk mengetahui penyebab pasti kematian terduga teroris itu. (wmn/gr)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.