WMN 2015 -- Yogyakarta (18/03), Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pajak DIY, Rudi Gunawan Bastari menyampaikan Direktorat Jendral Pajak DIY mendapatkan peringkat pertama dalam hal penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak selama tiga tahun terakhir.
Rudi mengatakan jika sejak tahun 2012 lalu, Dirjen Pajak DIY mendapatkan pengakuan dari pusat untuk penyampaian SPT Pajak Pribadi. "Kita sejak tahun 2012 lalu mendapatkan rangking pertama untuk penyampaian SPT dan hal tersebut langsung mendapatkan pengakuan dari pusat," ungkapnya pada wartawan, Rabu (18/3).
Namun, penyampaian SPT ini baru memenuhi aspek kepatuhan formal saja dan belum semua membayarkan pajaknya secara tepat. Pasalnya beberapa waktu terakhir di DIY, Kanwil Pajak menemukan ada beberapa wajib pajak yang terancam dikenai hukuman penyanderaan (grizeling). "Kita harapkan wajib pajak menyampaikan SPT dan juga ada isinya, jadi yang ada kurang bayarnya lalu membayar pajak. Inilah yang baru kita coba dengan sosialisasi-sosialisasi pada wajib pajak," ungkapnya lagi.
Dirjen Pajak menganggap jika semua SPT yang diserahkan merupakan data yang benar apalagi diketahui jika kebenaran laporan hanya wajib pajak saja yang tahu. Self Assasment System yang diterapkan oleh Dirjen Pajak merupakan salah satu faktor penting untuk menggugah kesadaran wajib pajak untuk membayarkan dengan sesuai. "Itulah mengapa kita perlu pihak ketiga untuk melakukan audit dan pencocokan harta kekayaan wajib pajak sehingga kita bisa mengetahui apabila ada pajak yang tidak cocok dibayarkan oleh wajib pajak. Karena self assasment itu yang tahu adalah wajib pajak saja dan Tuhan," ungkapnya.
Namun, Kanwil Pajak DIY mengapresiasi wajib pajak yang ada di DIY tang dianggap telah memiliki kesadaran yang lebih besar dari tahun ke tahun. "Terbukti tiga tahun terakhir ini, 2012, 2013, 2014 kita masih masuh peringkat satu untuk penyampaian SPT," ungkapnya lagi. (wmn/kr)
Baca Artikel Lainnya: #Berita Daerah #Muktamar 47 #Budaya
Rudi mengatakan jika sejak tahun 2012 lalu, Dirjen Pajak DIY mendapatkan pengakuan dari pusat untuk penyampaian SPT Pajak Pribadi. "Kita sejak tahun 2012 lalu mendapatkan rangking pertama untuk penyampaian SPT dan hal tersebut langsung mendapatkan pengakuan dari pusat," ungkapnya pada wartawan, Rabu (18/3).
Namun, penyampaian SPT ini baru memenuhi aspek kepatuhan formal saja dan belum semua membayarkan pajaknya secara tepat. Pasalnya beberapa waktu terakhir di DIY, Kanwil Pajak menemukan ada beberapa wajib pajak yang terancam dikenai hukuman penyanderaan (grizeling). "Kita harapkan wajib pajak menyampaikan SPT dan juga ada isinya, jadi yang ada kurang bayarnya lalu membayar pajak. Inilah yang baru kita coba dengan sosialisasi-sosialisasi pada wajib pajak," ungkapnya lagi.
Dirjen Pajak menganggap jika semua SPT yang diserahkan merupakan data yang benar apalagi diketahui jika kebenaran laporan hanya wajib pajak saja yang tahu. Self Assasment System yang diterapkan oleh Dirjen Pajak merupakan salah satu faktor penting untuk menggugah kesadaran wajib pajak untuk membayarkan dengan sesuai. "Itulah mengapa kita perlu pihak ketiga untuk melakukan audit dan pencocokan harta kekayaan wajib pajak sehingga kita bisa mengetahui apabila ada pajak yang tidak cocok dibayarkan oleh wajib pajak. Karena self assasment itu yang tahu adalah wajib pajak saja dan Tuhan," ungkapnya.
Namun, Kanwil Pajak DIY mengapresiasi wajib pajak yang ada di DIY tang dianggap telah memiliki kesadaran yang lebih besar dari tahun ke tahun. "Terbukti tiga tahun terakhir ini, 2012, 2013, 2014 kita masih masuh peringkat satu untuk penyampaian SPT," ungkapnya lagi. (wmn/kr)
Baca Artikel Lainnya: #Berita Daerah #Muktamar 47 #Budaya
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.