0
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرُ الصِّيَامِ لِلْمُؤْمِنِيْنَوَجَعَلَ عِيْدَ الْفِطْرِ ضِيَافَةً لِلصَّائِمِيْنَ وَفَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ،أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّسَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِالأَمِيْن، اللهم فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلهِوَأَصْحَابِ الْكِرَامِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِأُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن.

WMN 2015 -- Hari ini 1 Syawal 1436 H, sebagaimana telah menjadi sunnah setiap tahun, kita seluruh kaum muslimin, laki-laki dan perempuan, besardan kecil, tua-muda, orang berpangkat tinggi maupun petani di desa yang jauh,sejak dari kepala negara sampai rakyat kecil, berduyun-duyun keluar dari rumah masing-masing, berbondong datang ke tempat sholat ‘ied, baik di dalam masjid ataupun di tanah lapang.

Allah Subhanahuwa Ta’ala memberikan kesempatan danpeluang yang sebesar-besarnya pada kita, untuk menumpahkan rasa gembira dansyukur kepada Tuhan dengan bentuk demonstrasi. Inilah suatu bentuk demonstrasiyang paling dahsyat.Sehingga di dalam hadits Nabi Saw. kita di anjurkan,walaupun wanita yang sedang haid, hendaklah pergi juga ke lapangan, Meskipuntidak turut melakukan shalat hari raya, hendaklah dia turut hadir menunjukkangembira ria, mensyukuri nikmat Tuhan dan turut mendengarkan khutbah.

Inilah suatu demonstrasi menanam rasa cinta, bukandemonstrasi menabur rasa benci. Dan bukan pula suatu aksi massa untuk menjilatseorang tirani. Demonstrasi ini adalah demonstrasi perpaduan rakyat denganpemerintahnya, buruh dengan majikannya untuk mensyukuri yang telah ada, bukanmengeluh menyatakan ketidak-puasan. Demonstrasi guna memperlihatkan di hadapan Allah,bahwa seorang prajurit dan seorang jendral adalah sama di sisi Tuhan,karenasama-sama hamba-Nya;dan yang mulia di sisi Allah ialah “barangsiapa yang lebihtaqwa kepada-Nya”. Demonstrasi yang tumbuh dari lubuk hati penuh iman,bukan demonstrasi untuk berbuat maksiat dan durhaka. Demonstrasi agama mahabesar ini kita ramaikan, kita dengung dan kita kumandangkan takbir.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, AllahMaha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagaipengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allahsemuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikanTuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Tidak lupa puji syukur juga kitatujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruhhambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwaDia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk danpatuh kepada perintah-Nya.

Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia
Puasa dan seluruh rangkaian ibadah di bulan Ramadhan bertujuan menjadikan kitahamba-hamba Allah yang bertakwa.Di antara sifat-sifatorang yang bertaqwa yang disebutkan Allah Subhanahu Wata’ala terdapat dalam AlQuran Surat Adz-Dzariyat (51) : 15-19.
إنَالْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ. ءَاخِذِينَ مَآءَاتَاهُمْ رَبُّهُمْإِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذلِكَ مُحْسِنِينَ. كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ الَليْلِمَايَهْجَعُونَ. وَبِاْلأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ. وَفِي أَمْوَالِهِمْحَقُّ لِّلسَّآئِلِ وَالْمَحْرُومِ
“Sesungguhnya orang-orang yangbertaqwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air. Sambilmengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sungguh, sebelumitu, mereka ketika di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Merekasedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohonampun (kepada Allah Subhanahu Wata’ala) Dan pada harta-harta mereka ada hakuntuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang menjaga dirinya darimeminta-minta.”

Merujuk kalam Ilahi tersebut dapat kita ambil pelajaran tentang kecerdasanmajemuk yang melekat pada diri orang yang bertaqwa, yaitu :Kecerdasan Sosial, Kecerdasan Ruhaniah, Kecerdasan Emosional dan KecerdasanFinansial. Keempat kecerdasaan inilah yang semestinya kita peroleh selama Bulan Ramadhan.

Pertama: Kecerdasan Sosial
Ditandai dengan selalu berbuat baik kepada orang lain karena ia yakin kebaikan itukembali kepada dirinya sendiri, tanpa salah alamat.
إِنَّهُمْكَانُوا قَبْلَ ذلِكَ مُحْسِنِينَ.
“Sungguh,sebelum itu, mereka ketika di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik.”

Kebaikan seseorang tidak semata-mata diukur dari hablunminallah, rajinnya ibadah ritual, tetapi harus diimbangi dengan hablun minannas. Shalatdimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam mengajarkan kepada kita untukmenjaga keseimbangan dan kesinambungan hubungan vertikal dan horizontal.Manusia yang terbaik adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada oranglain. Manusia yang paling baik adalah manusia yang bergaul (lebur) denganmanusia lain dan sabar atas gangguan mereka (al Hadits). Orang yang baik adalahyang sholih ritual dan sholih sosial. Sholihunlinafsihi wa sholihun lighoirih(sholih untuk dirinya dan sholih untuk orang lain). Spirit untuk berbuat baik tidak akan pernah padam, hingga ajal menjemput. Karena ia yakinpasti mendapat balasan yang lebih baik dari Allah Subhanahu Wata’ala. Danbalasan itu akan dia panen baik secara kredit ataupun kontan. Secara langsungmaupun tidak langsung. Di dunia ini dan di akhirat kelak.

Ada dua kunci untuksukses bergaul (bermuamalah) – interaksi yang mengandung hitung-hitungan materi– dan bermu’asyarah – interaksi yang menonjolkan ruhani – dengan oranglain. Pertama, Salamatush Shadr (dadaselamat/steril dari penyakit serakah, sombong dan dengki). Kedua, Al-Itsar (mengutamakan atau mendahulukan oranglain dalam urusan dunia). Dua rumus itulah yang dapat menyederhanakan perbedaandan menonjolkan umat Islam pertama di Madinah. Antara kaum Muhajirin (pendudukMakah yang hijrah) dan Anshar (penduduk Madinah yang mukim, siap menolongsaudaranya yang berhijrah).

Kedua: Kecerdasan Ruhaniah
Ia giat dan mudawamah (terus-menerus) dan istiqomah (konsisten) melaksanakanqiyamullailataushalat malam.
انُوا قَلِيلاًمِّنَ الَّيْلِ مَايَهْجَعُونَ
“Mereka sedikit sekali tidur di waktumalam.”

Artinya,orang yang bertaqwa adalah orang yang rajin shalat malam atau shalattahajjuduntuk mendekatkan diri kepada Allah SubhanahuWata’ala . Itulah sebabnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam menginformasikan kepada shahabatnya bahwa bangun malam adalah prilaku dankebiasaan rutin (kultur) orang-orang shalih dahulu, sebagai taqarrub (mendekatkandiri) kepada Allah Subhanahu Wata’ala, membentengi diri dari perbuatan dosa,menghapuskan kesalahan dan dapat menghilangkan penyakit dalam tubuh. Dengan shalat lail kita bermuhasabah dan menyadari bahwa betapa banyak persoalan kehidupanini yang tidak dapat dipecahkan hanya dengan menonjolkan ikhtiar lahiriyah dankecerdasan intelektual. Kita menyadari keterbatasan kapasitas diri kita. Dan kita merendah di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Kuat danMaha Perkasa. Dan Maha Memiliki segala yang diperlukan hamba-Nya.

Subhanallah (MahaSuci Allah), bukankah kita seringkali tidak berhasil mengendalikan panca indrakita dari perbuatan maksiat. Kita lemah menjaga mulut, pikiran, hati,pendengaran, untuk selalu terkontrol. AlHamdulillah (Segalapuji hanya milik Allah). Alangkah banyak karunia yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala baik nikmatlahir ataupun nikmat batin. Allahu Akbar(Allah Maha Besar). Betapa kecil ilmu, harta, kekuasaan, danpengaruh kita. Seringkali apa yang kita miliki tadi tidak berdaya menyelamatkankita dari mara bahaya. Laa haula walaa quwwata illa billah (tidak ada daya dan kekuatan kecuali Allah). Betapa tidak berdayanya diri kita.Menahan ngantuk saja tidak mampu. Mencukur rambut saja tidak dapatmandiri. Laa IlaahaIllallah (Tidak adayang patut disembah dan diibadahi kecuali Allah). Dengan memperbanyak kalimattasbih, hamdalah, takbir, dan tahlil, mudah-mudahan keimanan menghunjam didalam hati kita. Dengan media shalat malam mendidik seluruh anggota tubuh kitauntuk tunduk kepada Allah Subhanahu Wata’ala secara serentak.

Ketiga: Kecerdasan Emosional
Ia selalu muhasabah denganmemohon ampun (beristighfar) kepada Allah Subhanahu Wata’ala di waktu sahur (dipenghujung malam). Orang yang cerdas adalah orang yang selalu intropeksidiri dan beramal untuk kehidupan sesudah mati. Dengan banyak muhasabah, hisabdi akhirat lebih ringan. Karena ia selalu minta ditutupi, dihapus kelemahannyaoleh Allah Subhanahu Wata’ala. Semakin banyak mengucapkan kalimat istighfar sepatutnya makin banyak kelemahannya yangdihapus. Sehingga yang menonjol adalah kebaikannya (sisi positif).
وَبِاْلأَسْحَارِهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Mereka beristighfar di waktusahur. Waktu sahur ini memiliki keutamaan dan kemuliaan karena ia termasuksepertiga malam terakhir.

Orangyang memiliki kecerdasan emosional hatinya mudah empati melihat penderitaanorang lain, dan mudah menerima kebenaran orang lain. Maka ia berjiwabesar. Berjiwa permadani. Dapat menampung semua karakter manusia. Danjauh dari sikap kerdil. Berbagai penelitian mutakhir menunjukkan bahwakecerdasan emosional penentu keberhasil hidup seseorang.

Keempat: Kecerdasan Finansial
Ia senang berbagi dan memberi orang-orang yang membutuhkannya.
وَفِيأَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّآئِلِ وَالْمَحْرُومِ
“Dandalam hartanya ada hak bagi peminta-minta, dan orang miskin yang menahan diridari meminta”.

Maksudnya, ia gemar bersedekah dan memberikan sebagian rizki yang diberikan Allah SubhanahuWata’ala kepadanya untuk orang lain yang membutuhkan. Ia yakin dengan memberisesungguhnya akan mendapatkan/memperoleh. Allah Subhanahu Wata’ala akanmenggantinya dan melipatgandakannya. Orang inilah yang bermental kaya.Sebaliknya, orang yang simpanannya banyak, tetapi merasa kurang terus, sehinggaia dihinggapi penyakit thoma’ (rakus),sesungguhnya ia bermental miskin. Semakin menumpuk kekayaan yang dimilikinyabagaikan minum air laut, semakin diminum semakin haus. Orang bertakwa tidak terjangkiti penyakit materialis. Yaitu, ketika memberi selalumempertimbangkan untung/rugi. Ada maksud tersembunyi dibalik pemberiannya itu.Ia khawatir jika ia memberi, jatuh miskin. Takut hartanya berkurang. Ia tidakpercaya bahwa Allah Subhanahu Wata’ala yang melapangkan dan menyempitkanrezeki seseorang.

Semoga Ramadhan yang telah berlalu berhasil mengasah keempat kecerdasan kita yangmerupakan sifat dan indikator orang bertaqwa yang dijanjikan Allah SubhanahuWata’ala sebagai balasan sesuai dengan apa yang telah dikerjakan selamamereka hidup di dunia. Kenikmatan yang tidak terlihat oleh mata, tidak pernahterdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh manusia. Semoga kita dan keluarga kita dimudahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala untukmengikuti jejak Ahlul Jannah, penghuni surga. Amin ya Rabbal ‘Alamin. Akhirnya, marilah kita berdo’a - bermunajad kepada- Nya. DiaAllah yang telah menciptakan kita semua, Dia Allah tempat kita memohon ampunan,dan Dilah Allah tempat kita akan kembali nanti. اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِاَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُالدَّعْوَاتِ.
Ya Allah, ampunilah dosa kaummuslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yangtelah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat danMengabulkan do’a

اَللَّهُمَّانْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَوَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَاوَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnyaEngkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnyaEngkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnyaEngkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnyaEngkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kamidari kaum yang dzalim dan kafir.

Yaa Allah, bukalah pintu tobat bagikami agar kami senantiasa memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan kami,jika seandainya pantas bagi kami maka panjangkanlah usia kami, hingga kamidapat bertemu dengan bulan Ramadhan-Mu yang penuh rahmat, berkah danampunan-Mu.

Ya Allah Tuhan yang Maha Pengasih danPenyayang. Sertakan kami bersama orang-orang yang berbuat baik, dan masukkanlahkami kedalam golongan orang-orang yang "mukhlishina lahuddin",yaitu orang-orang yang senantiasa mengikhlaskan ketaatan hanya kepada-Mu.Jadikanlah kami semua orang-orang yang bertaqwa.

اللَّهُمَّاَصْلِح جَمِيْعَ وُلاَةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَاَهْلِكِالْكَفَرَةَوَالْمُشْرِكِيْنَ, وَانْصُرِالاِْسْلاَمَوَالْمُسْلِمِيْنَ, وَاَعْلِ كَلِمَتَكَ اِلَى يَوْمِالدِّيْنَ. اَللَّهُمَّ اجعَلْبَلْدَتَنَاإِنْدُنِيْسِيَّاآمِنَتً مُطْمَئِنَّةً وَرْزُقْ أَهْلَهُ رِزْقًاوَاسِعًاحَلاَلاًمُبَارَكًا. اَللَّهُمَّ اَلِّفْبَيْنَنَاوَبَيْنَنَاقُلُوبِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ حَتَّى نَكُوْنَكَالْبُنْيَنِ الْمَرْصُوصِ .
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِىالآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Disampaikan oleh:
H. Untung Santosa, S.E. MA.
(Wakil Ketua PDM Gunungkidul)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top