Web Mentari News -- Wonosari (27/01), Ketua Perhimpunan Hoteldan Restoran Indonesia ( PHRI) cabang Gunungkidul, Karnilasari, meminta pemerintah daerah melakukan klasifikasi hotel nonbintang danrestoran untuk mendukung pertumbuhan pariwisata.
Hal itu mendesak untuk dilakukan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para wisatawan. “Demi kemajuan, harus ada klasifikasi atau standarisasi hotel nonbintang. Untuk itu kami mendesak kepada pemerintah daerah segera melakukan standardisasi,” katanya saat ditemui di komplek perkantoran Pemkab Gunungkidul, Selasa (26/1).
Pengusaha resto dan pusat oleh-oleh di Gunungkidul ini mengaku pertumbuhan usaha perhotelan dan restoran dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat. Namun hingga saat ini belum ada klasifikasi kelas hotel nonbintang yang banyak berdiri. Klasifikasi ini menjadi sangat penting dalam dunia pariwisata sebab, nantinya masing-masing kelas hotel dan restoran sudah memiliki standar pelayanan yang berbeda-beda. Dengan adanya kejelasan tersebut, nantinya para wisatawan bisa memilih hotel atau penginapan sesuai dengan keinginannya masing-masing. “Kan setiap kelas memiliki standar pelayanan berbeda-beda,makanya kami mendesak pemerintah untuk segera melakukan klasifikasi hotel nonbintang yang ada di Gunungkidul,” jelasnya.
Perempuan yang dipanggil Nilasari tersebut mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir ini wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul sudah bervariatif. Tidak hanya berasal dari kalangan menengah ke bawah, melainkan banyak wisatawan menengah ke atas yang sudah datang ke obyek-obyek wisata unggulan di Gunungkidul.
Untuk itu, demi kemajuan dunia pariwisata Gunungkidul, PHRI mendesak kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan klasifikasi hotel nonbintang dan restoran. Selain itu, guna menunjang dunia pariwisata, pemerintah dan pelaku wisata menurut Nilasari juga harus meningkatkan pelayanan. Mulai dari pelayanan pemandu wisata, peningkatan kwalitas kuliner, hingga home stay. Dengan begitu, para wisatawan akan mendapatkan kesan yang baik selama berkunjung ke Gunungkidul sehingga suatu saat bisa kembali lagi. (wmn/tri)
Pengusaha resto dan pusat oleh-oleh di Gunungkidul ini mengaku pertumbuhan usaha perhotelan dan restoran dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat. Namun hingga saat ini belum ada klasifikasi kelas hotel nonbintang yang banyak berdiri. Klasifikasi ini menjadi sangat penting dalam dunia pariwisata sebab, nantinya masing-masing kelas hotel dan restoran sudah memiliki standar pelayanan yang berbeda-beda. Dengan adanya kejelasan tersebut, nantinya para wisatawan bisa memilih hotel atau penginapan sesuai dengan keinginannya masing-masing. “Kan setiap kelas memiliki standar pelayanan berbeda-beda,makanya kami mendesak pemerintah untuk segera melakukan klasifikasi hotel nonbintang yang ada di Gunungkidul,” jelasnya.
Perempuan yang dipanggil Nilasari tersebut mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir ini wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul sudah bervariatif. Tidak hanya berasal dari kalangan menengah ke bawah, melainkan banyak wisatawan menengah ke atas yang sudah datang ke obyek-obyek wisata unggulan di Gunungkidul.
Untuk itu, demi kemajuan dunia pariwisata Gunungkidul, PHRI mendesak kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan klasifikasi hotel nonbintang dan restoran. Selain itu, guna menunjang dunia pariwisata, pemerintah dan pelaku wisata menurut Nilasari juga harus meningkatkan pelayanan. Mulai dari pelayanan pemandu wisata, peningkatan kwalitas kuliner, hingga home stay. Dengan begitu, para wisatawan akan mendapatkan kesan yang baik selama berkunjung ke Gunungkidul sehingga suatu saat bisa kembali lagi. (wmn/tri)
Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.