Web Mentari News -- Yogyakarta (27/01), Menutup rangkaian Lustrum ke -13, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Muha) mengadakan bedah buku. Di koordinir Tim Pegelola Perpustakaan. Bedah buku digelar Ahad, 24 Januari 2016 di Aula SMA Muha sejak pukul 08.00.
Bedah buku Pulang karya Tere Liye ini berhasil mengajak 300 lebih pembaca yang datang pada acara ini. Ketua Panitia Bedah Buku, Khoirul Sudarsono, tujuan acara ini untuk mempertemukan penggemar supaya lebih dekat dengan sang penulis Tere Liye, mengupas lebih dalam isi novel, mengambil pelajaran dari cerita yang ada dalam novel,” ujar khoirul yang juga sebagai Kepala Perpustakaan SMA Muha.
Novel karya Tere Liye memang disukai pelajar karena karya-karyanya yang sangat mengispirasi, Salma Salsabila siswa kelas X Muha mengatakan buku Tere Liye memang mampu membuat pembaca terhanyut dengan ceritanya. “Awalnya malas membaca karena bukunya tebal, ternyata setelah membaca bagus banget,” kata Salma.
Salah satu panitia bedah buku pulang, Retno mengaku mengundang Tere Liye kartena : Buku ini bercerita tentang seorang anak kampung yang datang ke kota. Pendidikan ibunya saat dikampung menjadi bekal baginya untuk membetengi diri saat tinggal di kota. Pesan ini yang ingin kita ambil, kata Retno. “Kehadiran pengarang ini diharapkan bisa memunculkan geliat siswa kami untuk menulis. Menulis tidak hanya karya tulis ilmiah namun juga novel dan kisah-kisah inspiratif lainya,” kata Retno yang menjelaskan kegiatan ini juga sebagai ajang promosi SMA Muha Jogja.
Perpustakaan SMA Muha memang telah mendapat sertifikat akreditasi sebagai Perpustakaan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) sejak Agustus 2015. Diharapkan siswa semakin tertarik untuk membaca. Selain itu, perpustakaan sekolah bias menjadi wadah menemukan bacaan yang memberikan banyak pengetahuan. “walau era sekarang membaca bias bebas dengan gadget, hanya buku yang lebih lengkap dan tak tergantikan,” tegas Khoirul.
Novel karya Tere Liye memang disukai pelajar karena karya-karyanya yang sangat mengispirasi, Salma Salsabila siswa kelas X Muha mengatakan buku Tere Liye memang mampu membuat pembaca terhanyut dengan ceritanya. “Awalnya malas membaca karena bukunya tebal, ternyata setelah membaca bagus banget,” kata Salma.
Salah satu panitia bedah buku pulang, Retno mengaku mengundang Tere Liye kartena : Buku ini bercerita tentang seorang anak kampung yang datang ke kota. Pendidikan ibunya saat dikampung menjadi bekal baginya untuk membetengi diri saat tinggal di kota. Pesan ini yang ingin kita ambil, kata Retno. “Kehadiran pengarang ini diharapkan bisa memunculkan geliat siswa kami untuk menulis. Menulis tidak hanya karya tulis ilmiah namun juga novel dan kisah-kisah inspiratif lainya,” kata Retno yang menjelaskan kegiatan ini juga sebagai ajang promosi SMA Muha Jogja.
Perpustakaan SMA Muha memang telah mendapat sertifikat akreditasi sebagai Perpustakaan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) sejak Agustus 2015. Diharapkan siswa semakin tertarik untuk membaca. Selain itu, perpustakaan sekolah bias menjadi wadah menemukan bacaan yang memberikan banyak pengetahuan. “walau era sekarang membaca bias bebas dengan gadget, hanya buku yang lebih lengkap dan tak tergantikan,” tegas Khoirul.
Foto kegiatan:
Sumber:
Press release SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
By Email mentarinews1912@gmail.com




Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.