0
WMN 2015 -- Jombang (31/07), Muktamar NU yang seperti diberitakan sebelumnya dilaksanakan mulai besok pagi (Sabtu, 1/08) sampai Rabu depan (5/08).


Berikut kami redaksi Website mentarinews.com akan memberikan profile singkat beberapa calon Ketua Umum PBNU yang akan berlaga di arena Muktamar Ke-33 di Jombang adalah sebagai berikut :

Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj

Beliau lahir di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, 3 Juli 1953; umur 62 tahun adalah Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama periode 2010–2015. Beliau seorang akademisi yang mendapat gelar sarjana hingga doktor di Arab Saudi. Meski demikian, beliauterus menekankan bahwa Islam di Indonesia tak sama dengan Islam di Arab dan negara-negara timur tengah lainnya. Sekembalinya ke Tanah Air, KH. Said ‘Aqil langsung mengajar di sejumlah perguruan tinggi dan pesantren. Beliau juga sempat duduk di bangku MPR RI.

DR. KH As'ad Said Ali

Beliau lahir di Kudus 19 Desember 1949, alumni Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta sambil berkuliah dihubungan Internasional FISIPOL UGM, atas perintah tokoh NU Subnah ZE masuk BAKIN. Beliau sempat bertugas lama ditimur tengah seperti Arab saudi, Yordan, Syuriah, Lebanon juga pernah bertugas di Amerika serikat. Selama sembilan tahun tahun menjadi WAKABIN sejak era Presiden Abdurahman Wahid (Gus dur), PresidenMegawati Soekano Putri, hingga Presiden SBY. Aktif di BANOM NU seperti IPNU, PMII dan GP Ansor.

Dr. Ir. KH Salahuddin Wahid

Beliau lahir di Jombang, 11 September 1942; umur 72 tahun) adalah seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Beliau pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998. KH. Salahuddin Wahid merupakan putra dari pasangan K.H. Wahid Hasyim (ayah) dengan Sholehah (ibu), dan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ayahnya adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Hasyim Asy'ari.

KH Muhammad Adnan

Beliau adalah mantan Ketua PWNU Jawa Tengah dan kini menjabat sebagai Wakil Rais Syuriah untuk provinsi tersebut. Di samping sebagai guru ngaji dan guru spiritual, KH Muhammad Adnan kini tercatat sebagai kandidat doktor politik Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Meski namanya kurang terdengar sebagai tokoh nasional, namun kalangan NU bisa dibilang akrab mengenal nama Adnan. Kemampuannya membangun jaringan kemudian membuat beliau mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan beliau pun diperkenalkan ke seluruh penjuru nusantara oleh KH Hasyim Muzadi. (wmn/berbagai sumber)

Post a Comment

Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top