Web MentariNews.com -- Hari ini saya mendaatkan “isu” bahwa salah satu ortom Muhammadiyah melaksanakan suksesi. Hanya saja, yang menjadikan kegelisahan saya adanya “isu” suap untuk membeli suara supaya mendapatkan kue kekuasaan. Saya jadi geleng-geleng kepala….. Sesungguhnya apa keuntungan materi yang didapatkan dari kepeimpinan ortom itu? Jaringan…. katanya dengan menjadi ketua ortom akan mudah memiliki jaringan di seluruh penjuru negri.
Masa depan….
Katanya dengan menjadi ketua ortom, akan mempercerah penghidupan tiap pribadi kelak.Ada alas an yang aneh lagi, yaitu dengan menjadi ketua, akan memperlancar dakwah islam sehingga harus diraih…meski dengan menjual suara….. Waduh…saya makin pusing……Saya jadi ingat pelajaran di muallimin Muhammadiyah dulu bahwa sesungguhnya tujuan ortom-ortom itu dibentuk tidak lain adalah untuk perpanjangan dakwah Muhammadiyah beramar makruf nahi munkar. Bagaimana bisa berdakwah, jika untuk melancarkan lembaga dakwah saja, dilakukan dengan cara-cara yang bertentangan dengan nilai syariat? Sangat miris… Saya secara reflek mengatakan, bahwa kepemimpinan yang diperoleh dari suap, bagai berwudhu dengan air kencing.
Jika memang benar bahwa ada suap, maka mereka ini yang harus didakwahi terlebih dahulu. Mereka suruh balik lagi saja untuk ikut Darul Arqam dan Baitul Arqam. Mereka suruh baca lagi sejarah Muhammadiyah.
Tidak tega rasanya,
Gerakan dakwah namun sudah tercemari dengan cara-cara politis yang jauh dari nilai dakwah. Jika dari ortom mereka sudah terbiasa dengan cara-cara seperti ini, apa yang akan terjadi ketika mereka sudah bergaul dengan masyarakat? Apa yang terjadi ketika mereka masuk dalam ranah politk? Di manakah nilai Muhammadiyah ditanamkan? Hanya saya berdoa, bahwa isu itu sekadar kabar burung dan tidak benar. Saya percaya kader Muhammadiyah adalah manusia muslim yang bermartabat dan menjunjung tinggi al-Quran dan Sunnah nabi.
Ketahuilah…bahwa kehidupan manusia di dunia ini tidaklah abadi. Masa depan manusia hanya Allah yang tau. Kewajiban kita berusaha dan beramal sesuai tuntunan syariatnya. Selama Allah ada dalam hati kita, sedikitpun kita tidak akan takut dengan ketentua masa depan kita, tidak akan pernah gentar dangan rezki dan pengghidupan kita kelak. Berdakwah hanya untuk mencari ridha Allah. Bermuhammadiyah sekadar sarana untuk melapangkan dakwah Islam. Namun jika Muhammadiyah sekadar jadi bancakan untuk kepentingan pribadi dan duniawi, lebih baik kalian hengkang dari Muhammadiyah. Wallahu a’lam.
Ketahuilah…bahwa kehidupan manusia di dunia ini tidaklah abadi. Masa depan manusia hanya Allah yang tau. Kewajiban kita berusaha dan beramal sesuai tuntunan syariatnya. Selama Allah ada dalam hati kita, sedikitpun kita tidak akan takut dengan ketentua masa depan kita, tidak akan pernah gentar dangan rezki dan pengghidupan kita kelak. Berdakwah hanya untuk mencari ridha Allah. Bermuhammadiyah sekadar sarana untuk melapangkan dakwah Islam. Namun jika Muhammadiyah sekadar jadi bancakan untuk kepentingan pribadi dan duniawi, lebih baik kalian hengkang dari Muhammadiyah. Wallahu a’lam.
Ditulis oleh:
Ustad Wahyudi Abdurrahim, Lc.
(Ketua PCIM Kairo Mesir Angkatan I)

Post a Comment
Mari tinggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan karena Tulisanmu Harimaumu. Komentar Sobat adalah Pendapat Pribadi, tidak mewakili Pendapat Redaksi Website Mentari News (WMN). Komentar yang mewakili redaksi Website Mentari News hanya melalui akun Mentari News. Selamat Berkomentar Sobat.. Salam Indonesia Berkemajuan.
Note: only a member of this blog may post a comment.